PESISIR Barat Aceh, khususnya Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat, bukan hanya dikenal sebagai kota sejarah. Tapi juga dikenal dengan minuman khasnya, Kupi Khop. Apa sensasinya?
Yaitu menikmati kopi (Borusta kasar) tubruk yang diseruput dengan cara terbalik. Bisa dibayangkan?. Setelah kopi diseduh dengan air panas, sajian kopi dalam gelas diposisikan terbalik (telungkup) di atas piring.
Air kopi yang keluar dari celahnya itu kemudian diminum (diseruput) dengan mengangkat piringnya atau dengan sedotan. Bagi yang belum terbiasa akan terasa janggal dan susah. Tapi sensasinya begitu khas.
Tidak semua warung dan kafe di Meulaboh menyediakan kupi khop ini, hanya di beberapa lokasi saja, terutama di lokasi tepi pantai Suak Ribee. Ada dua varian rasa, kopi hitam asli dan kopi susu. Harga sangat terjangkau, sekitar Rp. 10k
Banyak pelancong yang datang dan para karyawan dari daerah luar Aceh menyempatkan diri untuk menikmati Kupi Khop Meulaboh. Konon, kopi ini terinspirasi dari bentuk topi khas Teuku Umar.
“Esok kita akan minum kopi di Meulaboh, atau aku mati syahid” Itu salah satu ungkapan khas Teuku Umar yang menandakan bahwa kopi sangat akrab dalam kultur Aceh. Kini kupi khop tersebut hampir menjamur di beberapa daerah Aceh lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H