Dia adalah Abu Hurairah, termasuk dalam 60 Sahabat yang mashur. Sosoknya dikenal sebagai alim, abid, disukai orang orang dan pernah pula menjabat gubernur di Masa Umar dan Marwan bin Hakam. Saat Siti Aisyah Wafat, Abu Hurairah  yang menjadi imam shalat janazah, karena  ia sebagai Gubernur di Madinah. Abu Hurairah dikenal karena selalu mendampingi Nabi dan menggali tradisi(sunnah) darinya.
Dalam catatan Imam Bukhari, ada 800 sahabat perawi yang mendapat hadis dari beliau. Darinya, para perawi hadis itu mendapatkan 5.374 hadis Rasulullah Muhammad SAW.
Abu Hurairah masuk Islam setelah Perang Khaibar. Ibunya masuk Islam berkat doa khusus yang ia minta kepada Nabi Muhammad SAW, sebelumnya, sang ibu sering menghina Nabi dan merendahkan ajarannya.Â
Diantara cara Abu Hurairah  mengisi waktu malam adalah dengan bergantian tidur bersama anggota keluarganya. Sehingga sepanjang malam, rumahnya terisisi ibadah, rukuk dan sujud. Saat keluarganya  tidur ia beribadah, lalu istrinya dan dilanjutkan anaknya dengan bergantian hingga subuh.
Para orientalis dan pembenci sejarah Islam, sering meremehkan Abu Hurairah, sebab waktunya yang singkat bersama Nabi namun meriwayatkan hadis lebih banyak dari Sahabat lainnya.
Untuk itu ada beberapa keistimewaan lain yang ia miliki. Sehingga ia menjadi kunci perbendaharaan Hadis dan riwayat darinya pun selalu Kita dengar ( Allah telah Meridhainya).
Keistimewaan tersebut adalah:
Pertama, Ia didoakan langsung oleh Baginda SAW, bahwa ia tak akan lupa selamanya tentang hadis yang ia dengar.
Kedua, setelah masuk Islam, ia terus bersama Baginda SAW, termasuk berperang. Ia tidak disibukkan oleh pertanian dan perdagangan, sehingga ia dapat fokus menggali sunnah/hadis dari Nabi Muhammad SAW. Sedang beberapa Sahabat lain, datang dan pergi menjumpai Rasul, atau hanya bertemu saat shalat berjamaah.
Ketiga, kecintaannya akan ilmu dan hadis Nabi menjadikan dia berkewajiban menyampaikan apapun yang ia ketahui kepada umat Islam. Oleh karena ini pula, namanya akan abadi dan pahala untuknya terus mengalir.Â
Abu Hurairah wafat di usia 78 tahun, sekitar tahun 57 H. Nama aslinya adalah Abdurrahman. Ia telah menjadi pantulan cahaya kenabian yang akan terus menyinari kita. "Radhiyallahu 'Anhum Ajmain....."
