Mohon tunggu...
Taufiq Ramdan
Taufiq Ramdan Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Teruslah berjuang jangan sampai terkalahkan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Taram si Anak Bungsu Pencari Impian yang Menjadi Pejuang Hidup Keluarga

4 Oktober 2024   22:59 Diperbarui: 4 Oktober 2024   23:09 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seorang anak bungsu yang memiliki sejuta impian dan harapan yang indah, namun seketika impian dan harapan tersebut di pendam demi memenuhi kebutuhan dan tanggung jawab keluarga, apakah si bungsu rela meninggalkan impian nya demi menjadi harapan keluarga, dan bagaimana kisah perjalanan si bungsu demi mencapai impian tersebut tanpa ada halangan dan harapan dari keluarga. 

Di kisahkan di sebuah kota yang penuh dengan tantangan serta cobaan hiduplah seorang keluarga dengan kebutuhan ekonomi yang cukup yaitu arfi, dan taram. Taram adalah anak bungsu 2 bersaudara yang tinggal secara terpisah dari orang tua demi mengejar impian dan cita - cita. Namun setelah menempuh pendidikan di sekolah Taram melanjutkan pendidikan nya di jenjang perguruan tinggi swasta yang ia inginkan selama ini.

Dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi, beban yang ada dalam diri Taram semakin lama semakin sulit menghadapi berbagai rintangan dalam perkuliahan apalagi semenjak ia masuk dalam perguruan tinggi, orang tua nya mengalami ekonomi yang cukup sulit sejak terakhir pandemi covid 19 melanda usaha nya. Taram yang tinggal jauh dari orang tua sering menjadi tulang punggung keluarga baik dari keluarga ayah nya maupun ibu nya dikarenakan kakaknya Taram, Arfi tidak bisa menjadi tulang punggung keluarga karena memiliki keterbatasan dari fisik sejak smp.

Maka mau tidak mau Taram berusaha menjadi tulang punggung keluarga demi berjalan nya kehidupan yang ia jalankan sebagai mahasiswa saat ini. Terlebih dia memiliki capaian impian yang harus ia capai setelah lulus kuliah. Sebagai anak bungsu dia rela mengalah demi keluarga, serta keluarga sangat membutuhkan dia di saat libur kuliah. 

Taram diawal ingin fokus belajar, kini separuh waktu nya digunakan untuk menjadi tulang punggung keluarga. Hingga saat dimana Taram tumbuh menjadi dewasa ia berpikir "Apakah aku akan terus begini", sedangkan ia mempunyai sejuta impian dalam dirinya yang tertahan demi keluarga.

Taram memiliki impian menjadi seorang artis dan penyanyi sesuai dengan keinginan sejak remaja, dari sejak menonton televisi dan mendengarkan musik ini menjadi hobi nya, dia terus berpikir bagaimana cara nya menjadi seorang penyanyi dan artis dalam pikirannya. Sedangkan keluarga mengalami ekonomi yang sangat pas - pasan untuk sehari-hari.

Sedangkan selain menjadi penyanyi dan artis, Taram masih memiliki sejuta impian ingin berkeliling dunia serta menjelajahi eropa seperti orang - orang dalam film, maka yang dilakukan Taram saat ini hanya berdoa dan berusaha terus untuk menggapai impian yang di harapkan, tidak terlepas dari peran orang tua yang terus berusaha mendukung usaha dan belajar nya Taram.

Setelah 4 tahun berlalu dan lulus kuliah, Taram lalu mencari dan melamar pekerjaan ke berbagai tempat sampai akhir nya ia menemukan sesuai dengan keinginan nya di terima sebagai penyiar di stasiun radio swasta, dan impian menjadi artis serta penyanyi pun tidak terwujud karena dia ingin mencapai impian hanya untuk memenuhi kebutuhan sebagai pejuang keluarga. Karena sesuai harapan mereka, Taram tidak boleh tinggal jauh-jauh dari orang tua nya maka secara terpaksa impian selama ini dia pendam terbayarkan dengan menjadi seorang penyiar radio.

Maka fokus Taram sekarang adalah bukan untuk menggapai impian, tetapi bagaimana impian itu bisa di capai tanpa harus bersusah payah untuk di gapai. Karena sekarang yang terpenting adalah usaha dan berikhtiar bagaimana impian itu bisa tercapai dan juga berkat doa dari orang tua. Karena impian setinggi apapun walau tidak tercapai maka ada jalan keluar terbaik sesuai apa yang di inginkan . 

Ada suatu film di dalam nya terdapat sebuah pesan yang berisi: anak bungsu harus mengalah demi keluarga, bukan harus meninggalkan impian tetapi berjuang untuk keluarga. Orang seperti kita ini bermimpi itu harus tau diri. Jadi buat anak bungsu dimana pun itu jangan takut untuk meraih mimpi karena mimpi itu bisa menjadi kenyataan bila kita terus berusaha dan belajar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun