Mohon tunggu...
Pengge Rutoo
Pengge Rutoo Mohon Tunggu... -

Huhh... @#!&^%*$?!!!...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Status Sosial

20 September 2016   11:45 Diperbarui: 20 September 2016   11:56 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saya ini boleh dibilang seorang pengangguran. Kerjaan nggak jelas tetapi syukur kepada Tuhan, hidup selama ini sama sekali nggak ada kekurangan. Kekurangannya hanya satu yang paling menyolok, yaitu status sosial. Entah kenapa setiap kali bertemu dan ngobrol sama orang, ujung-ujungnya selalu ditanyai "kerjanya dimana?" Apakah penting untuk selalu menanyakan pekerjaan orang lain? Terus terang pertanyaan semacam ini membuat saya menjadi minder. Dulu sih saya suka mengarang jawaban seperti "wiraswasta" atau "dulu pernah kerja si sini" dan seterusnya.

Tapi lama-lama capek juga. Menurut saya pertanyaan semacam ini menjurus ke pertanyaan pribadi yang bisa membikin orang lain tidak nyaman. Melanggar privasi seseorang dan cenderung kurang sopan. Entah kenapa di negeri ini pertanyaan semacam ini justru menjadi suatu kebiasaan dan justru dianggap suatu kenormalan. Bukankah masih banyak obrolan lain yang bisa dilakukan selain membahas pekerjaan lawan bicaranya?

Terus kira-kira apa yang ada di pikiran seseorang dengan menanyakan pertanyaan semacam itu? Misalnya ibu-ibu rempong yang selalu bertanya ke ibu-ibu lainnya "suaminya kerja di mana jeng?" Saya hanya bisa mengira-ngira tujuan si emak-emak menanyakan pekerjaan suami orang, yaitu untuk menetapkan status sosial.

Jika ternyata si suami orang lain dirasa lebih rendah status sosialnya, maka si ibu penanya akan meletakkan dirinya di atas si ibu tertanya. Dengan kata lain menuntut penghargaan dan penghormatan lebih. Sebaliknya jika ternyata suami si ibu tertanya dirasa lebih tinggi status sosialnya, maka si ibu penanya akan berusaha untuk menjaga sikap. Berbaik-baik dengan si ibu tertanya, siapa tahu kelak butuh bantuannya. Yang manapun itu jelas ini bukan cara yang baik dalam bersosialisasi yang tulus.

Marilah sedikit berbicara tentang agama. Agama mengajarkan derajat manusia adalah sama. Di hadapan Tuhan tinggi rendah derajat manusia ditentukan oleh keimanannya. Status sosial di dunia jelas tidak ada hubungannya sama sekali dengan status sosial kelak di akhirat sana. Orang kaya berkedudukan tinggi yang masuk neraka pasti banyak. Pelacur hina yang mengorbankan nyawanya untuk memberi minum seekor anjing justru masuk surga. Jadi apa gunanya menanyakan pekerjaan orang lain jika tujuannya hanya untuk menimbang-nimbang status sosialnya? Ini sangat menjijikkan. Sekali lagi, bukankah masih banyak obrolan lain yang jauh lebih bermanfaat?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun