Mohon tunggu...
Taufiq Pasiak
Taufiq Pasiak Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pemerhati Kajian Otak, Perilaku Sosial dan Cara manusia berpikir. \r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tantangan Neurosains dan Misteri Manusia

7 Juni 2016   12:25 Diperbarui: 7 Juni 2016   12:32 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perkembangan Instrumentasi

Instrumen menjadi salah satu kunci keberhasilan mengungkap beberapa misteri otak. Teknik-teknik imunohistokimiawi telah memungkinkan para ahli menyingkap peristiwa-peristiwa kimiawi yang terjadi dalam sinapsis ketika sel saraf melakukan sesuatu. Teknik ini, yang hanya dapat diaplikasikan pada otak yang didekapitasi, dapat memberi penjelasan yang cukup signifikan tentang berbagai proses kimiawi di otak. Demikian halnya dengan teknik seperti autoradiografi,yang bisa mengecek zat kimiawi otak sebelum dia menjadi produk yang siap pakai.

Pada otak manusia hidup (living brain), teknik-teknik pemeriksaan telah cukup dapat diandalkan. Alat Positron Emission Tomography(PET), misalnya, dapat memberi informasi bagian-bagian otak yang bekerja ketika seseorang melakukan sesuatu melalui pemantauan aliran darah. Dengan alat ini para ahli dapat memantau bagian otak mana yang aktif—misalnya—ketika seseorang berdzikir, berpikiratau tafakkur, bahkan ketika sedang melakukan hubungan seks. Alat ini dapat dipakai untuk membedakan halusinasi yang terjadi pada seorang penderita schizophrenia dan seorang pengikut tarekat atau sufi. Suatu waktu nanti tidak akan terjadi penipuan-penipuan yang bertopeng agama, seperti dilakukan oleh ‘sufi-sufi’ palsu.

Instrumen terbaru dan paling canggih Magnetoencephalography(MEG) bahkan dapat menggambarkan aktivitas sel saraf pada manusia hidup. Ia dapat memantau apa yang terjadi pada sel-sel saraf pada waktu-waktu yang diperlukan. Mungkin dengan alat ini para ahli bisa memantau mekanisme seluler yang mendasari kesadaran-kesadaran spiritual seseorang. Secara teoritis, memang ada perbedaan yang signifikan antara pengalaman-pengalaman spiritual dan keadaan yang biasa[4].

Meditasi yang dilakukan oleh seorang pengikut Zen misalnya dapat direkam dengan PET dan memberikan informasi bagaimana proses fisiologi dan biokimia yang terjadi di otak selama meditasi[5].

Topik Utama

Sebagaimana biologi evolusi Darwin yang merambah banyak hal, termasuk dalam dunia politik seperti dipraktikkan Hitler tentang Ubermensh, neurosains merasuk pada hampir semua bidang kehidupan manusia.

Dikalangan neurosaintis kajian dan penelitian tentang emosi, memori dan proses belajar merupakan topik yang tidak habisnya diteliti. Penelitian tentang ini memberikan implikasi pada pemahaman patofisiologi gangguan saraf atau gangguan kejiwaan, juga farmakodinamika dan farmakokinetika obat-obatan. Penelitian-penelitian ini juga bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan manusia dalam belajar.

Topik-topik berikut sedang hangat diteliti:

  1. Neurotransmiter dan reseptor.
  2. Sel saraf dan perkembangannya.
  3. Transplantasi sel-sel saraf.
  4. Aspek genetika penyakit-penyakit tertentu, misalnya autisma, skizofrenia, Parkinson, Huntington, dll.
  5. Molekul-molekul kimia sel saraf, seperti dyinein, kinesin, dll.[6]

Untuk interdisipliner, neurosains memberikan kontribusi dalam pemahaman aspek neurobiologis hal-hal berikut:

1. Kesadaran, pikiran dan Hubungan jiwa-badan,misalnya.[7]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun