Mohon tunggu...
Taufiq Nur Azis Smart
Taufiq Nur Azis Smart Mohon Tunggu... Konsultan - Terus memberi manfaat

Nikmati seadanya, jangan meniru mereka yang punya segalanya. (bersyukur) Gus Baha'

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Data Tidak Selalu berbicara Fakta

2 Januari 2025   11:34 Diperbarui: 2 Januari 2025   12:00 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Data Tidak Selalu berbicara Fakta!!!

Begitulah ungkapan yang merepresentasikan dunia modern hari ini 

Manusia yang menjadi bagian dari society 5.0 hidup berdampingan dengan teknologi, bahkan sudah menjadi bagian dari hidupnya. Manusia merasa gelisah, tidak percaya diri, gaptek ketika dalam hidupnya tidak bersentuhan dengan teknologi. Ditengah modernitas perkembangan teknologi sejumlah informasi yang terkomputerisasi menjadi bank data, bercampur semuanya baik berfaedah sampai yang tidak berfaedah sekalipun. Oleh karena itu, manusia modern perlu memiliki kemampuan kecerdasan digital. Hal ini berguna untuk memproteksi diri atau filterisasi informasi yang masuk ke dalam struktur jaringan memori, sebagai upaya preventif mengantisipasi terjadinya mispersepsi ataupun interpretasi terhadap informasi tersebut.

Manusia hari ini mulai dari usia balita sampai orangtua yang sudah memasuki fase lansia pun sudah terbiasa menggunakan teknologi dan bahkan sudah menjadi bagian dari kehidupannya (part of life). Setiap dari kita memiliki kebebasan untuk bersuara melalui teknologi dengan dukungan jaringan internet (created content) secara digital. 

Misalnya: 1 informasi dari objek yang sama bisa dinarasikan berbeda oleh media sosial baik secara personal maupun organisasi tertentu. Sehingga memunculkan permasalahan dunia digital (cyber space), yakni kesulitan membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Kesulitan seperti ini, menyebabkan manusia sulit membedakan antara data yang benar-benar fakta, maupun data yang benar-benar bukan fakta. Penulis meyakini bahwa setiap orang dalam men-created content dipengaruhi oleh berbagai faktor internal maupun eksternal.

Mengutip statement Bung Rocky Gerung; pembuatan hoax terbaik adalah penguasa. Istilah penguasa memiliki definisi yang sangat luas, siapapun yang memiliki kemampuan menciptakan atau memproduksi informasi kita bisa menyebutnya sebagai penguasa baik itu secara individu maupun secara kelembagaan organisasi. Sehingga siapapun memiliki potensi dan kepentingan tertentu dalam membolak-balikkan antara data dan fakta. Oleh karena itu, yang menjadi catatan adalah jangan mudah percaya terhadap informasi apapun sebelum dilakukan verifikasi atau validasi terlebih dahulu.

Dari sini kita bisa memahami bahwa data (informasi) yang seseorang peroleh tidak selalu berbicara sesuai dengan fakta. Dengan demikian bahwa kesalahan, kebohongan, atau lainnya bisa menjelma menjadi sebuah fakta kebenaran, sebaliknya kebenaran ilmiah, kejujuran dan lainnya bisa berubah menjadi kebohongan atau fiktif. Sangat dilematis hidup di era teknologi informasi yang begitu cepat.

Kita sering mendengar istilah: seseorang yang berbicara tanpa didasarkan pada data dan fakta, berarti sama seperti halnya dengan menebar dan menyebarkan hoax (berita bohong) bahkan fitnah bila bersentuhan dengan pihak lain. Namun kembali lagi dunia modern menghadapkan manusia kesulitan membedakan mana data dan fakta yang sebenarnya benar, karena keduanya bisa diproduksi. 

Seperti lembaran kertas HVS depan belakang terlihat sama-sama putih, tidak ada perbedaan sama sekali. Bukan seperti mata uang koin, yang mana bagian depan dan belakang terlihat jelas perbedaannya. Tentu saja sangat sulit...

Dengan demikian bahwa manusia modern perlu memiliki kompetensi digital agar tidak berada pada circle kesalahan dalam memahami setiap informasi yang masuk. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah kemampuan menganalisis secara holistik dan komprehensif agar tidak terprovokasi dampak negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun