Mohon tunggu...
Taufiq Mushlih
Taufiq Mushlih Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Hukum dan Jurnalis Foto

Saya Taufiq Mushlih. Mahasiswa Ilmu Hukum, Photographer an Videographer, Social Media Specialist. Hoby Traveling.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Garuda Indonesia Alami Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji

28 Mei 2024   07:12 Diperbarui: 28 Mei 2024   09:59 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerbangan jemaah haji Dok Wartakota/Andika Panduwinata

Penerbangan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci dievaluasi Kementerian Agama dalam jangka waktu satu minggu. Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie menyayangkan banyaknya penundaan penerbangan pada minggu pertama, terutama dialami maskapai Garuda Indonesia.

Selama sepekan terakhir, jemaah Indonesia berangkat menunaikan ibadah haji. Pada 12 Mei 2024, rombongan terbang (kloter) pertama di banyak embarkasi lepas landas. Sejauh ini sudah ada 152 rombongan yang melakukan penerbangan dari Indonesia ke Tanah Suci.

"Pada minggu pertama, persentase keterlambatan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia sangat tinggi, mencapai 47,5%," kata Anna Hasbie, Senin, 20 Mei 2024, di Jakarta.

"Tiga puluh delapan dari 80 penerbangan mengalami penundaan. Bahkan hingga tiga jam lima puluh menit pun hilang karena penundaan. Keterlambatan totalnya mencapai 32 jam 24 menit. Hal ini sangat disayangkan. Kami sudah memberikan teguran tertulis agar ke depannya harus diperbaiki," ucapnya.

Indonesia mempunyai kuota 241.000 jemaah tahun ini, yang terdiri dari 213.320 jemaah normal dan 27.680 jemaah luar biasa. Garuda Indonesia dan Saudia Airlines merupakan dua maskapai penerbangan yang rutin mengangkut jamaah haji. Sebanyak 294 rombongan yang terdiri dari 109.072 jamaah akan diberangkatkan dari pesawat pertama. Saudia Airlines menyediakan penerbangan untuk 260 pihak yang tersisa.

Pada minggu ini, terjadi penundaan keberangkatan hingga 18,06% dari 72 penerbangan yang dioperasikan Saudia Airlines. Secara keseluruhan ada penundaan empat jam tujuh menit. "Saya berharap kejadian yang terlambat bisa terus diredam," jawab Anna.

Pernyataan serupa disampaikan Saiful Mujab, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri. Dia menyatakan, penundaan maksimal yang dialami Garuda Indonesia adalah tiga jam lima puluh menit. Hal ini tidak termasuk beberapa penerbangan yang penyesuaian jadwalnya diminta oleh Garuda Indonesia.

Minggu ini terjadi beberapa perubahan jadwal, antara lain penerbangan pertama Embarkasi Solo atau SOC-01 dan kloter keenam Embarkasi Makassar atau UPG-06 terkena dampak kerusakan mesin pesawat Garuda Indonesia yang sekitar untuk berangkat dari UPG-05," kata Saiful.

"Untuk Saudia Airlines, penundaan terlama adalah 47 menit," ujarnya.

Saiful berharap Saudia Airlines dan Garuda Indonesia menepati kontrak dan memenuhi kewajibannya untuk memberangkatkan jamaah haji Indonesia sesuai dengan timeline yang telah ditentukan. Hal ini disebabkan karena penundaan keberangkatan, terutama yang menyangkut perubahan jam atau bahkan jadwal, dapat mempengaruhi perencanaan beberapa layanan di Madinah dan Makkah, seperti penginapan dan katering.

"Keterlambatan penerbangan juga berpotensi membuat jamaah semakin lelah karena menunggu terlalu lama," tandasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun