Melelahkan menulismu
Ketika manusia lain memiliki senyummu
Aku hanya menguraimu dalam lembar
Ketika pagi lahirkan riang pesonamu
Aku, hanya berangkat lebih dulu
Membersihkan kerikil berlarian
Sejak putih abu-abu masih penuh kenakalan,
Ucapku masih saja diam
Sampai sekarang, kuliah online terus saja dilakukan
Tapi keberadaanmu asing tak tertemukan
Kopi bukan canduku, tapi menulismu tetap saja utuh
Dua tiga teguk kadang menghanyutkan,
dalam, diam..
Lelah tentu mencarimu, tapi menggantimu tak pernah sampai,
Berulang-ulang tanpa bosan
Mungkin memang kau tak tergantikan
Dimana tempatmu? Lekaslah pulang,
Tintaku hampir habis, lembarku sudah menipis.
Batasku diatas ambang.
Jariku gemetaran, ideku kehilangan
Bacalah segera, kalimatku ingin mencapai titik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI