Mohon tunggu...
Taufiq Hermansyah
Taufiq Hermansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Economic Shariah Student

Sedang Magang di Office of International Affairs (OIA) Sebagai Graphic Designer Intern.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Konsep "Purple Cow" pada Usaha Ayam Geprek

14 Juni 2023   22:49 Diperbarui: 14 Juni 2023   22:52 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

"Purple Cow" adalah istilah yang diperkenalkan oleh penulis dan pemasar terkenal, Seth Godin, dalam bukunya yang berjudul "Purple Cow: Transform Your Business by Being Remarkable". Konsep "Purple Cow" menggambarkan pentingnya keunikan dan keistimewaan dalam bisnis atau produk untuk menarik perhatian dan membedakan diri dari pesaing di pasar yang padat. 

Konsep "Purple Cow" menekankan pentingnya inovasi, kreativitas, dan keberanian untuk keluar dari konvensi yang ada. Dengan menjadi "sapi ungu", bisnis atau produk tersebut memiliki peluang yang lebih besar untuk mencapai kesuksesan yang luar biasa dan memenangkan hati konsumen dalam lingkungan yang penuh dengan persaingan. 

Dalam industri kuliner yang semakin kompetitif, penting bagi UMKM untuk menciptakan keunikan yang dapat membedakan mereka dari pesaing. Penerapan konsep "Purple Cow" dapat menjadi strategi yang efektif untuk menarik perhatian pelanggan dan menciptakan nilai tambah yang luar biasa, salah satu UMKM yang dapat menerapkan konsep "Purple Cow" adalah Usaha Ayam Geprek.

Berikut adalah strategi penerapan konsep "Purple Cow" pada UMKM kuliner Ayam Geprek untuk membedakan diri dan menarik perhatian pelanggan: 

  • Tingkat Pedas yang Ekstrem: Menawarkan varian ayam geprek dengan tingkat pedas yang sangat ekstrem, melebihi apa yang biasanya ditawarkan oleh penjual ayam geprek lainnya. Yaitu menciptakan level pedas tertinggi yang disebut "Level Inferno" yang hanya dapat ditolerir oleh pecinta pedas sejati.
  • Bumbu Rasa yang Unik: Menghadirkan bumbu rasa yang tidak lazim atau tidak biasa ditemukan di ayam geprek lainnya. Menciptakan varian rasa ayam geprek bawang bombay, ayam geprek sambal kemangi, atau ayam geprek dengan sentuhan internasional seperti ayam geprek teriyaki.

  • Pilihan Saos yang Luas: Menawarkan berbagai pilihan saus dengan tingkat pedas dan rasa yang berbeda. Menyediakan saus dengan level pedas yang dapat disesuaikan sesuai dengan preferensi pelanggan, mulai dari level mild hingga level extra hot.

  • Pengalaman Interaktif: Menciptakan pengalaman yang interaktif bagi pelanggan. Yaitu memberikan pelanggan kesempatan untuk "Mengatasi Tantangan Pedas" dengan hadiah khusus jika mereka berhasil menyelesaikan porsi ayam geprek tingkat pedas tertentu atau mengabadikan serta memajang momen pelanggan yang dapat mengalahkan rekor level kepedasan sehingga dapat menarik pelanggan untuk berambisi menjadi yang memiliki rekor tertinggi.

  • Kemasan yang Unik: Menggunakan kemasan yang menarik dan berbeda dari yang lain. Yaitu Menggunakan kemasan yang memperlihatkan tingkat pedas ayam geprek atau memberikan pesan khusus kepada pelanggan atau dapat memberikan quots yang berhubungan dengan kepedasan seperti "Kalau lawan pedasnya sambal aja nggak mampu, gimana mau menaklukkan pedasnya kehidupan"

Dengan menerapkan konsep "Purple Cow" dalam usaha Ayam Geprek, UMKM kuliner ini dapat menciptakan keunikan dan keistimewaan dalam produknya. Dengan menawarkan sesuatu yang berbeda dan menarik, Usaha ini dapat menarik perhatian pelanggan, membedakan diri dari pesaing, dan menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi pelanggan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun