Mahasiswa Prodi PGSD (pendidikan guru sekolah dasar) dari Universitas Muria Kudus Naisya Ramadhani (307), Sofiyani (202133318), Nuris Suroyyah (202133325),Siti Mutmainah (326) berhasil mengembangkan suatu metode inovatif untuk memproduksi bioetanol dari singkong.Â
Uji coba ini merupakan salah satu langkah penting dalam pengembangan energi  berkelanjutan di Indonesia. Bioetanol merupakan jenis bahan bakar terbarukan yang dihasilkan melalui proses fermentasi bahan organik seperti singkong.
Pertama, mereka mengumpulkan singkong segar dari daerah sekitar Kudus yang terkenal dengan hasil panen yang melimpah. Singkong dipilih sebagai bahan baku utama karena ketersediaannya yang melimpah serta kemampuannya untuk tumbuh di berbagai kondisi iklim.
Selanjutnya, mahasiswa-mahasiswa ini melakukan serangkaian tahap pengolahan singkong. Pertama-tama, singkong dicuci dan dikupas untuk menghilangkan kotoran dan kulitnya. Setelah itu, singkong dipotong kecil-kecil agar lebih mudah diolah.
Proses selanjutnya adalah penghancuran singkong yang dilakukan dengan mesin penggiling khusus. Singkong yang telah dihancurkan kemudian difermentasi menggunakan ragi yang dipilih dengan hati-hati. Proses fermentasi ini dilakukan dalam wadah yang tertutup rapat agar gas yang dihasilkan tidak hilang dan dapat dimanfaatkan.
Setelah proses fermentasi selesai, mahasiswa-mahasiswa ini melakukan destilasi untuk memisahkan etanol dari campuran fermentasi. Destilasi dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang menguapkan etanol pada suhu tertentu dan kemudian menyalurkannya ke dalam wadah khusus untuk dikumpulkan.
Di dalam uji coba yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa ini, mereka menggunakan singkong sebagai bahan baku utama untuk produksi bioetanol. Karena, Singkong dengan berbagai manfaatnya, telah menjadi tanaman penting bagi negara di dunia.Â
Selain menjadi sumber pangan di berbagai wilayah singkong juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan, seperti pembuatan bioetanol. Dalam upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mencapai peningkatan energi, maka pengembangan mengenai produksi bioetanol dari bahan utama singkong semakin meningkat.
Proses produksi bioetanol dari bahan utama singkong yaitu dimulai dari pengkupasan kulit singkong kemudian di cuci bersih dan dihaluskan, setelah itu diperas dan di ambil sarinya saja untuk di fermentasi selama 3-5 hari dengan dicampurkan ragi.Â
Setelah fermentasi selesai, bioetanol yang dihasilkan dipisahkan dari sisa bahan dan dimurnikan dengan cara di destilasi. Kemudian bioetanol yang sudah di destilasi dicampur dengan batu gamping dan didiamkan kurang lebih selama 1 jam supaya lebih jernih, setelah itu bioetanol disaring supaya terpisah dengan batu gamping. Kemudian dilakukan lagi proses destilasi kedua agar  terlihat lebih murni dan biotenal siap digunakan.