Mohon tunggu...
Taufiq Hafiyyan
Taufiq Hafiyyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Semoga pandemi cepat selesai.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2021: Dilema Pembelajaran Daring atau Luringdi Tengah Pandemi Covid-19

24 Juli 2021   22:28 Diperbarui: 24 Juli 2021   22:53 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak terasa pandemi COVID-19 ini hampir satu tahun lebih kita berperang dengan yang tak kasat mata yaitu virus COVID-19 yang sangat menyeramkan ini, segala upaya telah dilakukan oleh pemerintah, oleh masyarakat dan oleh diri kita sendiri namun pandemi ini masih belum menunjukan turunnya angka penurunan sehingga tetap harus waspada.

Banyak pihak yang menjadi serba salah jika ingin melakukan kegiatannya seperti biasa lagi, termasuk dibidang pendidikan, dalam bidang pendidikan yaitu sekolah dalam situasi pandemi seperti ini mau tidak mau harus mengubah sistem pembelajarannya yaitu menjadi sekolah online atau Daring "Dalam Jaringan" yaitu guru dan siswa melakukan pembelajaran melalui alat elektronik seperti Handphone dan Laptop.

Namun dengan penggunaan sistem daring tersebut tidak serta merta semua bagian wilayah yang biasanya melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka menerima bahwa pembelajaran daring bisa dilakukan, banyak faktor suatu wilayah tidak bisa melakukan kegiatan sekolah daring yaitu karena kurangnya perangkat untuk digunakan, sehingga perencaan sekolah daring yang telah ditetapkan oleh pemerintah dapat terhambat.

Pemerintah telah berupaya agar pandemi ini cepat mereda dengan membuat peraturan-peraturan yang bisa kita terapkan yaitu 3M Memakai masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak. Dan program vaksinasi agar tubuh kita lebih kuat dan sehat dalam masa pandemi ini.namun ketakukan masih menggerogoti karena penyebaran COVID-19 sangat cepat menularannya.

Dari tingkat TK sampai Perguruan Tinggi, sudah menerapkan pembelajaran online ini dan hasilnya anak didik dan pengajar menjadi kurang kondusif dalam pembelajaran, walaupun perencaan sekolah daring terus diperbaharui agar menjadi lebih baik, namun faktanya para pendidik dan peserta didik menjadi lebih kurang efektif dalam pembelajaran, karena hakikatnya manusia itu mahluk sosial sehingga dalam sekolah pun lebih enak untuk belajar dan bersosialisasi secara langsung.

Lalu untuk mengadakan sekolah tatap muka menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyebutkan "kapasitas kelas hanya 50% dengan jumlah maksimal siswa 18 orang per kelas. Kedua, jarak antara bangku selebar 1,5 meter. Ketiga, tidak boleh ada kerumunan seperti makan bersama, kantin, maupun kegiatan ekstra kurikuler".

Dengan itu berarti kegiatan sekolah bisa dilaksanakan secara Luring (Luar Jaringan) sehingga masih ada harapan untuk mengadakan sekolah seperti yang sebelumnya. Namun tetap dengan mematuhi ketetapan yang telah dibuat oleh pemerintah maupun sekolah.

Karena kegiatan sekolah online ini sudah dijalankan hampir satu tahun sehingga ada permasalah yang muncul yaitu :

  • Kurang memahami pelajaran dengan baik
  • Lebih malas dan tergantung pada orang tua
  • Lebih sering memainkan gadget
  • Rasa cemas dan stres meningkat
  • Minim bersosialisasi
  • Beresiko tinggi menjadi pelampiasan stres orang tua
  • Tidak semua siswa memiliki gadget untuk belajar

Namun tidak hanya permasalahan pengaruh positif dari pandem ini pun ada yaitu:

  • Memicu Percepatan Transformasi Pendidikan
  • Banyak Muncul Aplikasi Pembelajaran Online
  • Jumlah Kursus Online Gratis
  • Munculnya Kreativitas Tanpa Batas
  • Kolaborasi Orang Tua dan Guru
  • Penerapan Ilmu dalam Keluarga
  • Guru menjadi lebih akrab dan melek teknologi
  • Siswa dapat diawasi oleh orang tua secara langsung

Hal negatif dan positif ini mungkin berbeda dari setiap siswanya, namun dari hal ini kita tahu bahwa dari pembelajaran online ini ada beberapa hal yang dapat kita ambil hikmahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun