Mohon tunggu...
Taufiq Effendi
Taufiq Effendi Mohon Tunggu... -

Taufiq Effendi adalah seorang pemula di dunia blogging. Dia tertarik untuk bergabung di kompasiana setelah “menyelam” sebentar di lingkungan komunitas kompasiana pada peluncuran buku kedelapan Pak Wijayakusuma di Bank Indonesia tanggal 28 April 2012, di Thamrin, Jakarta. Saat ini dia berusaha belajar untuk lebih mengenal dunia blogging dan website. Oleh karena itu kali ini dia akan memulai mem-post tulisannya yang di publish di www.motivasibeasiswa.org sebagai pembuka. Taufiq Effendi adalah seorang tunanetra. Dia kehilangan penglihatan mata kanannya pada usia 10 tahun dan kehilangan sebagian besar penglihatan mata kirinya pada usia 15 tahun. Dia menjadi tunanetra akibat kecelakaan dan sederetan benturan di masa kecil. Dia putus sekolah bertahun-tahun sampai akhirnya berjuang menggapai mimpi-mimpinya. Saat ini dia bekerja sebagai salah seorang pengajar di Center for Civic Education Indonesia untuk program beasiswa Access Microscholarship dari pemerintah Amerika Serikat. Dia juga mengajar TOEFL di Universitas Negeri Jakarta untuk Mata Kuliah Bahasa Inggris. Di usianya saat ini dia sudah berhasil meraih 8 beasiswa luar negeri dan telah merasakan keliling dunia gratis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tips Memenangkan Beasiswa Penuh Dari Pemerintah Australia, ADS 2013

12 Desember 2012   22:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:46 2310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah banyak kawan yang berbahagia mendapat kabar kelulusan seleksi pertama Australian Development Scholarship, program beasiswa dari pemerintah Australia yang telah berjalan selama puluhan tahun secara rutin tiap tahun. Alhamdulillah juga semakin banyak anak bangsa yang berani bermimpi untuk menimba ilmu di perantauan dengan mencoba beasiswa-beasiswa luar negeri. Untuk para pejuang mimpi inilah saya dedikasikan coretan pengalaman dan tips mememangkan beasiswa ADS.

“”

Semakin hari aku merasakan detak jantungku semakin berpacu tambah cepat. Aku cemas. Aku gelisah. Hamper tiap malam aku selama berminggu-minggu aku dalam rasa penantian yang merisaukan hati. aku sungguh-sungguh berharap mendapat kabar baik. Aku adukan kegelisahanku kepada Allah, Tuhan Pemberi kehidupan semesta alam. Tiap malam aku tak henti bersimpuh memohon untuk masa depan yang lebih baik. Aku jalankan ibadah ini selama berbulan-bulan sejak sebelum aku kirim aplikasi beasiswa ADS. Setiap selesai aku mengadukan kecemasanku, selalu aku merasa lebih tenang dan pasrah kepada apa pun scenario yang dipersiapkan untukku.

Hari itu pun sebentar lagi tiba. Setelah berhari-hari aku habiskan waktu mengunjungi situs-situs pengumuman beasiswa ADS, aku selalu berharap-harap cemas. Aku update status “H2C”. seorang kawan nampaknya langsung mengerti bahwa aku sedang menunggu kabar beasiswa. Aku dapat informasi bahwa surat pengumuman itu seharusnya sudah tiba. Untuk mereka yang lulus umumnya surat diterima lebih awal. Dan jika telat, aku berfkir berarti pengumuman tidak lulus. Aku tarik nafas dalam-dalam dan menenangkan diri untuk pasrah.

Telah dua hari lewat dan surat untukku tak kunjung datang. Aku sedih tapi tidak terpukul. Aku selalu siap untuk dua kemungkinan, lulus atau tidak. Dan aku selalu siap untuk mengirim puluhan aplikasi beasiswa berikutnya. Aku selalu percaya bahwa setiap perjuangan kita akan terakumulasi sampai saatnya nanti aku menikmati hasilnya dengan senyum yang mengembang dan air mata yang berderai membasahi pakaianku. Aku selalu percaya bahwa setiap usaha akan membuahkan hasil dan aka nada saatnya aku merasa menjadi orang paling beruntung sedunia.

Ketika aku di kantor, HP ku berbunyi. TALKS, program pembaca layar di HP ku, segera aku aktifkan. Istriku mengirim pesan singkat bahwa istriku baru saja menerima surat untukku dari ADS mengenai berita kelulusanku untuk melangkah ke tahap berikutnya. Baru saja aku mencoba pasrah. Baru saja aku mulai melupakan aplikasi ini. ternyata, di setiap kepasrahanku, di setiap keyakinanku akan scenario yang terbaik oleh-Nya, aku selalu menerima kabar yang luar biasa. Aku mengucap syukur. Aku merinding. Aku menangis bahagia. Air mataku tumpah. Walau ini hanya sekedar lulus berkas, aku merasa ini adalah prestasi. Tidak semua pelamar berhasil lulus tahap pertama.

“”

Cerita pengalamanku diatas barangkali sama dengan yang dirasakan kawan-kawan pejuang mimpi. Memang, lulus seleksi pertama berarti kita sudah meraih satu prestasi. Kita sudah berada di anak tangga kesuksesan yang lebih tinggi. Kita pun harus melangkah lebih yakin lagi dan lebih mempersiapkan diri untuk bisa mendaki melanjutkan anak-anak tangga kesuksesan berikutnya hingga menggenggam beasiswa yang kita impikan. Untuk memberikan suntikan kekuatan kepada kawan-kawan pejuang beasiswa, saya coba mengukir malam hari ini dengan menuliskan beberapa saran untuk menghadapi seleksi berikutnya.

Seleksi IELTS

IELTS adalah salah satu contoh standardased test yang dibuat untuk mengetahui kemampuan bahasa Inggris secara massive. Tes ini cukup berbeda dengan TOEFL yang biasa yang barangkali kawan-kawan pernah coba di lembaga-lembaga kursus atau di kampus-kampus. Umumnya test TOEFL yang ditawarkan di instansi-instansi ini adalah tes prediksi yang sering disebut dengan EPT atau TOEFL prediction dll. Ada juga jenis tes yang cukup resmi yang bisa digunakan untuk aplikasi ADS. Tes ini disebut dengan ITP, Institutional TOEFL Prediction. Kalau di Jakarta, yang saya tahu, kita bisa ikut tes ini di IIEF atau di UI atau kampus dan lembaga lain yang bekerjasama dengan IIEF. Biayanya sekitar dua ratus ribuan kalau tidak salah.

ITP ini adalah paper-based test. Tes ini tidak dikerjakan on-line. Kita mengerjakan tes tulis pada umumnya kita lakukan sejak zaman sekolah. Tes ini biasanya berupa pilihan ganda. Di dalam tes ini ada bagian Listening, Structure and Written expression dan reading comprehension. Semuanya diberikan dalam bentuk pilihan ganda. Jadi tidak usah khawatir, kita sudah punya jawabannya. Kita tinggal pilih saja. Baik kan pembuat soalnya? J

IELTS, sama dengan ITP, dikerjakan secara off-line dengan alat tulis. IELTS dibuat dengan beberapa bentuk pertanyaan dan jawaban yang berbeda. Ada mengisi titik titik dengan dua kata, mengisi dengan tiga kata, mengisi dengan satu kata, mengisi dengan angka, memilih beberapa opsi yang disediakan, dan barangkali ada bentuk lain. J maaf, harap maklum, saya tidak sambil buka buku IELTS. Karena tidak selalu diberikan pilihan, jadi tidak lagi perlu pakai baju berkancing banyak.

Seram? Jangan deg-degan dulu. Nanti aja deg-deg nya saat mengerjakan test. Jangan sekarang. J maaf bercanda.

Insya Allah banyak yang bilang IELTS lebih mudah karena tidak terlalu grammar-oriented. Jadi jika memang kawan-kawan punya kemampuan bahasa Inggris, kawan-kawan pasti bisa mengerjakannya. Yang diperlukan adalah segera mempelajari tes ini lebih dalam dan coba mengerjakan soal-soalnya sesering dan sebanyak mungkin.

TIPS IELTS

Listening

Selalu membaca instruksi setiap bagian dengan seksama dan hati-hati.

Selalu mengerjakan sesuai dengan instruksi yang diminta.misalnya, diminta mengisi dengan tiga kata, berarti harus dengan tiga kata. Tidak boleh 6000 kata. Kebanyakan. Nanti aja di Australia untuk tugas makalah.

Instruksi dapat membantu konsentrasi. Jika yang diminta tiga kata, berarti kita akan pasang kuping atau pasang mata untuk focus kepada kata kunci yang terdiri dari tiga kata.

Jika dalam listening, kata-kata yang diminta biasanya memang sama persis dengan yang akan kita dengar.

Ejaan harus benar.

Jika kira-kira harus ada tanda apostrophe (‘) yang harus ditulis. Berarti ini juga menguji sebagian pemahaman kita tentang grammar.

Reading

Karena saya mengerjakan reading dengan Braille, jadi silahkan kawan-kawan bisa menengok tetangga sebelah pintu untuk tips yang lebih sesuai. J selamat bertamu. Jangan ngabisin kue di meja ya. J nanti saya gak kebagian.

Writing

Dalam IELTS bagian writing, selalu ada dua bagian yang harus kita kerjakan: sebuah paragraph sekitar 150 kata tentang deskripsi laporan, diagram, proses produksi, atau kemungkinan lain; yang kedua adalah sebuah essay singkat sekitar 250 kata tentang diskusi sebuah tema yang kita pilih.

Laporan 150 kata

Baca buku yang analisa contoh-contoh menjawab bagian ini.

Usahakan agar tulisan kita sebanyak yang diharapkan.

Usahakan menulis kalimat pertama sebagai overview atau gambaran umum laporan yang diberikan. Gambaran umum ini berfungsi sebagai introductory sentence.

Lanjut dengan kalimat berikutnya tentang fenomena yang “paling” mencolok. Misalnya, di tahun 2020, Indonesia mengalami peningkatan devisa yang tertinggi di seluruh dunia dan grafik ini paling mencolok dari yang lain.

3 atau 4 kalimat berikutnya adalah tentang fenomena lain yang masih juga mencolok. Mencolok disini artinya bisa mengalami peningkatan yang tertinggi atau penurunan yang terparah. Pokoknya yang ditulis yang jelas-jelas yang mencolok saja. Sambil merem ya. J gak ngerti ya? Gak apa. Gak usah sedih. Candaan saya butuh logika terbalik. J

Selesaikan paragraph dengan closing yang manis. Tapi ingat kesimpulannya tidak berdasarkan wawasan kita diluar informasi yang diberikan. Kesimpulan yang diberikan harus berdasarkan informasi yang tersedia dan tidak bisa generalize ke mana-mana.

Gunakan kosakata yang tidak “basic” karena ini sangat berpengaruh terhadap rate nilai.

Tidak menggunakan kosakata yang sama. Kalau sama terus dari awal sampai akhir, namanya dihukum. J bingung lagi? Pegangan yak e meja. J

Jika kosakata yang digunakan selalu berbeda, si penguji akan yakin bahwa kita punya koleksi kosakata yang banyak dan rate nilai kita pun akan bagus.

Kosakata yang digunakan harus sesuai dengan konteksnya. Ingat, ada informal dan formal atau academic language. Kosakata yang digunakan adalah yang formal atau yang academic.

Agar kita punya kosakata yang banyak sebelum tes, silahkan nyicil bacaan tentang tema yang berbeda-beda dan gunakan kampus. Sambil menambah wawasan/informasi, kita juga bisa sedikit demi sedikit menabung kosakata baru.

Jika kita bisa membuat complex sentences, tunjukkan dan gunakan sebaik mungkin. Penggunaan bahasa sangat menentukan nilai. Jika kita memang mampu menulis dengan baik dan menggunakan “clauses, participle phrases dll, penguji akan tahu kita memiliki kemampuan menulis yang baik. Tapi jika kita tidak yakin, silahkan cari yang aman-aman saja daripada banyak membuat kesalahan. Jangan lupa bawa STNK biar aman dan gak disalahin. J

Writing bagian kedua

Dari beberapa pilihan tema, usahakan memilih yang kita paling tahu dan paling yakin.

Buat coretan sederhana untuk menyusun ide.

Temukan paling tidak 1 alasan kontra dan 2 alasan pro.

Tulis dalam beberapa paragraph.

Paragraph pertama adalah pendahuluan. Tulis kalimat pertama paragraph ini dengan “hook”. Hook adalah kutipan, pertanyaan, ilustrasi, penggalan lirik atau apa saja yang bisa membuat pembaca tertarik dan penasaran untuk membaca essay kita. Jika secara psikologis penguji kita sudah tertarik dengan tulisan kita, rate kita in their mind langsung melejit.

Paragraph pertama bisa cukup dengan 3-5 kalimat, termasuk kalimat tesis, “thesis statement”. Thesis statement adalah kalimat yang menjadi outline isi essay kita. Contohnya, As opposed to giving positive contribution to society, the internet has eventually broght social, cognitive and psychological destructions to society. thesis statement ini memberikan outline bahwa setelah pendahuluan, paragraph kedua adalah tentang …. Paragraph ketiga adalah tentang ….. dan seterusnya.

Yang enak, paragraph kedua adalah kontra dari gagasan kita. Lalu, paragraph ketiga adalah pont pertama gagasan kita yang menyerang gagasan di paragraph sebelumnya. Paragraph keempat juga tentang point kita yang lain. jika cukup waktu, silahkan paragraph kita tentang point ketiga. Jika tidak punya cukup waktu, cukup satu point kontra dan dua point gagasan kita. Terakhir, paragraph penutup atau kesimpulan.

Selamat berjuang!

Untuk tips speaking dan wawancara, saya sambung di kesempatan yang berikutnya. Mau istirahat dulu sudah larut malam. Pala udah senut-senut terus nih. J selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Saya doakan semoga kawan-kawan semua berhasil memenangkan beasiswa yang diinginkan. Amin.

Salam persaudaraan dan salam perjuangan.

Inklusi adalah realita kehidupan yang sesungguhnya.

Impossible is for those who give up.

Taufiq Effendi

Baca selengkapnya di http://blindtaufiqeffendi.wordpress.com/2012/12/12/tips-australian-development-scholarship-2013-seleksi-ielts-dan-wawancara/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun