Mohon tunggu...
Muhammad Taufiqurrahman
Muhammad Taufiqurrahman Mohon Tunggu... Guru - Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).

Tenaga pendidik di MAN 3 Barabai, Kalimantan Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tips Haid Penuh Pahala

20 Oktober 2013   19:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:16 3705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13822727961729608255

Judul buku: Meraup Pahala Kala Haid Tiba: Panduan Lengkap Bagi Muslimah Menjalin Masa Datang Bulan

Penulis: Ust. Badiatul Muchlisin Asti dan Ririn Rahayu Astuti Ningrum

Penerbit: Oase Qalbu, Jawa Tengah

Cetakan: Pertama, Januari 2013

Tebal buku: 168 halaman

[caption id="attachment_273023" align="alignnone" width="300" caption="Meraup Pahala Kala Haid Tiba"][/caption]

Banyak wanita beranggapan bahwa masa haid (datang bulan/menstruasi) merupakan masa santai dan liburan dari aktivitas ibadah karena pada saat itu para wanita haid tidak diperbolehkan melakukan beberapa ibadah rutin, seperti shalat, puasa, dan lain-lain. Bahkan ada yang mengatakan, membaca basmalah pun tidak diperbolehkan bagi wanita haid. Kalau demikian adanya, maka para wanita yang sedang datang bulan mendapatkan kerugian yang luar biasa karena tidak bisa mendulang pahala seperti saat-saat normal. Benarkah demikian adanya?

Buku yang berjudul Meraup Pahala Kala Haid Tiba akan menjawab pertanyaan tersebut. Buku ini ditulis oleh ustadz Badiatul Muchlisin Asti dan Ririn Rahayu Astuti Ningrum untuk membekali para muslimah agar tidak terlena saat menjalani masa haid dengan membiarkan pundi-pundi amal kosong tanpa pahala. Sebaliknya, agar mereka tetap mampu mengisi pundi-pundi pahala melalui amal shalih dan wirid-wirid yang masih sangat banyak bisa dilakukan.

Buku ini ditulis dalam 6 bab. Bab satu membahas seluk beluk haid, definisi, siklus haid, gangguan-gangguan yang muncul saat masa haid, hingga nutrisi yang diperlukan untuk wanita yang sedang mengalami haid.

Bab dua, berisi masalah datang bulan yang ditinjau dari sudut ilmu fiqh dan dunia medis. Pada bab ini dibahas juga apa yang boleh dan dilarang bagi wanita yang datang bulan baik dari sisi fiqh maupun dunia medis. Selanjutnya dibahas pula masalah darah yang mirip dengan darah datang bulan (istihadah) dan apa yang harus dilakukan oleh seorang wanita ketika mengalaminya.

Pada bab tiga dibahas masalah haid dan karakter ibadah muslimah. Dikatakan dalam buku ini bahwa pria dan wanita memiliki kedudukan yang sama di mata syari’at Islam. Kodrat wanita, seperti mengalami haid, mengandung, melahirkan, dan lain-lain, menjadikan karakter ibadah muslimah berbeda dengan pria.

Kondisi demikian mungkin terlihat membatasi ibadah muslimah secara kuantitas. Tetapi, secara kualitas, ibadah muslimah saat masa haid tetap memiliki pahala-pahala seperti yang dijanjikan Allah SWT. baik untuk pria maupun wanita. Bagaimana cara meraihnya dapat ditemukan lewat buku ini.

Bab empat berisi pekerjaan-pekerjaan (amal) yang bisa mendatangkan pahala bagi semua orang termasuk wanita yang sedang mengalami masa menstruasi. Asumsi di masyarakat kita menyebutkan bahwa saat haid seorang muslimah tidak bisa mendatangkan pahala, merupakan kesalahan besar. Lewat bab ini, pembaca akan belajar amal yang bisa mendatangkan pahala besar bagi siapa saja, termasuk wanita yang sedang menjalani masa haid.

Bab selanjutnya mengajarkan bacaan (wirid) yang memiliki pahala besar bagi setiap orang termasuk muslimah yang menjalani masa haid. Bab ini sangat penting untuk diketahui oleh setiap muslim dan muslimah karena pembaca akan mengetahui fadhilah (manfaat) wirid yang sering dibaca.

Saat mengalami haid, wanita biasanya kurang terkontrol secara emosi. Bab terakhir akan mengajarkan bagaimana cara mengendalikan emosi dan merasa rileks saat menjalani masa haid.

Sebagai sebuah panduan, buku ini sangat bagus bagi para wanita, baik yang sudah menjalani masa haid maupun yang akan. Penjelasan yang berhubungan dengan haid dibahas dengan singkat dan jelas sehingga semua wanita, baik remaja maupun ibu-ibu, akan memahaminya dengan mudah. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan dalil-dalil yang mendukung sehingga para pembaca akan memahami dasar-dasar perintah dan larangan yang ditetapkan oleh Allah SWT. Tapi sayangnya, dalil-dalil yang dikutip untuk buku ini hanya terjemahannya saja. Khususnya dalil dari alqur’an sangat dianjurkan ditulis dengan ayat dan artinya sehingga pembaca akan mengetahui dan memahami ayat dan maknanya dan juga mendapatkan pahala saat ia membaca ayat yang bersangkutan. Untuk pengutipan dalil dari hadits nabi Muhammad SAW. akan lebih baik dilengkapi juga dengan sanad sehingga akan lebih memudahkan pembaca yang kompeten untuk mentakhrij hadits yang bersangkutan. Walaupun demikian, Meraup Pahala Kala Haid Tiba merupakan buku yang sangat bagus bagi setiap wanita. Seperti yang dikatakan oleh Laila Kamilan, seorang wirausahawati dari Lombok Barat, buku ini menjawab keraguan dan ketidakpahaman para muslimah tentang ibadah di masa haid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun