Judul buku: Meraup Pahala Kala Haid Tiba: Panduan Lengkap Bagi Muslimah Menjalin Masa Datang Bulan
Penulis: Ust. Badiatul Muchlisin Asti dan Ririn Rahayu Astuti Ningrum
Penerbit: Oase Qalbu, Jawa Tengah
Cetakan: Pertama, Januari 2013
Tebal buku: 168 halaman
[caption id="attachment_273023" align="alignnone" width="300" caption="Meraup Pahala Kala Haid Tiba"][/caption]
Banyak wanita beranggapan bahwa masa haid (datang bulan/menstruasi) merupakan masa santai dan liburan dari aktivitas ibadah karena pada saat itu para wanita haid tidak diperbolehkan melakukan beberapa ibadah rutin, seperti shalat, puasa, dan lain-lain. Bahkan ada yang mengatakan, membaca basmalah pun tidak diperbolehkan bagi wanita haid. Kalau demikian adanya, maka para wanita yang sedang datang bulan mendapatkan kerugian yang luar biasa karena tidak bisa mendulang pahala seperti saat-saat normal. Benarkah demikian adanya?
Buku yang berjudul Meraup Pahala Kala Haid Tiba akan menjawab pertanyaan tersebut. Buku ini ditulis oleh ustadz Badiatul Muchlisin Asti dan Ririn Rahayu Astuti Ningrum untuk membekali para muslimah agar tidak terlena saat menjalani masa haid dengan membiarkan pundi-pundi amal kosong tanpa pahala. Sebaliknya, agar mereka tetap mampu mengisi pundi-pundi pahala melalui amal shalih dan wirid-wirid yang masih sangat banyak bisa dilakukan.
Buku ini ditulis dalam 6 bab. Bab satu membahas seluk beluk haid, definisi, siklus haid, gangguan-gangguan yang muncul saat masa haid, hingga nutrisi yang diperlukan untuk wanita yang sedang mengalami haid.
Bab dua, berisi masalah datang bulan yang ditinjau dari sudut ilmu fiqh dan dunia medis. Pada bab ini dibahas juga apa yang boleh dan dilarang bagi wanita yang datang bulan baik dari sisi fiqh maupun dunia medis. Selanjutnya dibahas pula masalah darah yang mirip dengan darah datang bulan (istihadah) dan apa yang harus dilakukan oleh seorang wanita ketika mengalaminya.
Pada bab tiga dibahas masalah haid dan karakter ibadah muslimah. Dikatakan dalam buku ini bahwa pria dan wanita memiliki kedudukan yang sama di mata syari’at Islam. Kodrat wanita, seperti mengalami haid, mengandung, melahirkan, dan lain-lain, menjadikan karakter ibadah muslimah berbeda dengan pria.
Kondisi demikian mungkin terlihat membatasi ibadah muslimah secara kuantitas. Tetapi, secara kualitas, ibadah muslimah saat masa haid tetap memiliki pahala-pahala seperti yang dijanjikan Allah SWT. baik untuk pria maupun wanita. Bagaimana cara meraihnya dapat ditemukan lewat buku ini.
Bab empat berisi pekerjaan-pekerjaan (amal) yang bisa mendatangkan pahala bagi semua orang termasuk wanita yang sedang mengalami masa menstruasi. Asumsi di masyarakat kita menyebutkan bahwa saat haid seorang muslimah tidak bisa mendatangkan pahala, merupakan kesalahan besar. Lewat bab ini, pembaca akan belajar amal yang bisa mendatangkan pahala besar bagi siapa saja, termasuk wanita yang sedang menjalani masa haid.
Bab selanjutnya mengajarkan bacaan (wirid) yang memiliki pahala besar bagi setiap orang termasuk muslimah yang menjalani masa haid. Bab ini sangat penting untuk diketahui oleh setiap muslim dan muslimah karena pembaca akan mengetahui fadhilah (manfaat) wirid yang sering dibaca.
Saat mengalami haid, wanita biasanya kurang terkontrol secara emosi. Bab terakhir akan mengajarkan bagaimana cara mengendalikan emosi dan merasa rileks saat menjalani masa haid.
Sebagai sebuah panduan, buku ini sangat bagus bagi para wanita, baik yang sudah menjalani masa haid maupun yang akan. Penjelasan yang berhubungan dengan haid dibahas dengan singkat dan jelas sehingga semua wanita, baik remaja maupun ibu-ibu, akan memahaminya dengan mudah. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan dalil-dalil yang mendukung sehingga para pembaca akan memahami dasar-dasar perintah dan larangan yang ditetapkan oleh Allah SWT. Tapi sayangnya, dalil-dalil yang dikutip untuk buku ini hanya terjemahannya saja. Khususnya dalil dari alqur’an sangat dianjurkan ditulis dengan ayat dan artinya sehingga pembaca akan mengetahui dan memahami ayat dan maknanya dan juga mendapatkan pahala saat ia membaca ayat yang bersangkutan. Untuk pengutipan dalil dari hadits nabi Muhammad SAW. akan lebih baik dilengkapi juga dengan sanad sehingga akan lebih memudahkan pembaca yang kompeten untuk mentakhrij hadits yang bersangkutan. Walaupun demikian, Meraup Pahala Kala Haid Tiba merupakan buku yang sangat bagus bagi setiap wanita. Seperti yang dikatakan oleh Laila Kamilan, seorang wirausahawati dari Lombok Barat, buku ini menjawab keraguan dan ketidakpahaman para muslimah tentang ibadah di masa haid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H