“Hai, ganteeeeng! Kok, makan sendiri?”
Tidak ada respon yang tersisa dari saya, selain bertanya, “Heh?”
Seketika, dia pun menjawil kedua pipi saya. Menarik ke kiri dan ke kanan. Sambil memonyongkan bibir sensualnya. Mirip ABG apabila di foto supaya keliatan unyu atau imut. Artis itu seperti perempuan, memakai baju sporty dengan bagian perutnya yang membuka. Tentunya dengan baju seperti itu, angin malam akan leluasa bersarang di tubuhnya. Lalu saya berandai, apabila perut itu ditusuk jarum pentul, pasti akan keluar angin.
Artis berambut pirang itu, memakai rok mini mengkilap keperak-perakan. Keliatan begitu blink-blink ketika diterpa cahaya petromaks. Tidak lupa dengan boots warna pink dengan tambalan tensoplast di boots kanannya. Sempurna sekali, artis ini. Sempurna niatnya!
Untunglah, pertunjukkan adrenalin itu hanya berlangsung beberapa menit. Kemudian dia pergi bersama bas betotnya di tengah dinginnya malam yang mulai rintik-rintik itu. Dia pun tidak meminta uang seribu rupiah yang telah saya siapkan diatas meja.
Tidak ada guratan keluhan di wajah artis itu. Dia selalu sumringah apabila mampir di tempat makan untuk membawakan lagu Alamat Palsu-nya, Ayu Ting Ting. Walaupun lagunya selalu sama, setidaknya dia update dengan trend lagu saat ini.
Menurut saya, dia adalah salah satu pekerja yang komitmen dengan pekerjaannya. Tidak ada yang ditutupi, termasuk udelnya. Apapun cuacanya, dia konsisten dengan kostumnya. Mungkin tanpa dia sadari, dia telah menjadi seorang entertainer sejati. Walaupun kebanyakan dari kita, mungkin menganggapnya sebagai penghibur yang absurb.
Saya pun kenyang, bersiap lanjutkan perjalanan menuju pulang. Di kejauhan, saya mendengar alunan bas betot artis itu. Alunan musik yang sederhana dan suara artis yang ala kadarnya tapi begitu jujur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H