Kelima, kerjasama dengan otoritas pengawas dan lembaga keuangan. BMT dapat memperkuat manajemen risiko operasional mereka dengan menjalin kerjasama yang erat dengan otoritas pengawas dan lembaga keuangan lainnya. Melalui pertukaran informasi dan pengalaman, BMT dapat belajar dari praktik terbaik dalam mengelola risiko operasional dan memperbaiki kebijakan dan prosedur mereka.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan, bahwasannya risiko operasional merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh BMT dalam menjalankan kegiatan operasional mereka. Namun, dengan implementasi sistem manajemen risiko yang baik dan penerapan solusi yang tepat, BMT dapat mengurangi dampak negatif dari risiko operasional dan memastikan keberlanjutan usaha mereka. Mengelola risiko operasional dengan baik tidak hanya penting bagi kesuksesan BMT, tetapi juga untuk membangun kepercayaan masyarakat dan menjaga integritas sektor keuangan syariah secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H