Mohon tunggu...
Muhammad Taufiq Adnan Nasution
Muhammad Taufiq Adnan Nasution Mohon Tunggu... Lainnya - UPI 2017

Manunggaling Kawula Gusti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Perlunya Literasi Digital sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran Berita Hoax tentang Covid-19

10 Desember 2020   22:19 Diperbarui: 28 Desember 2020   04:09 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi literasi digital (Sumber: KOMUNIKASULUT.com)

Manusia senantiasa berupaya untuk berbuat sebuah kebaikan. Banyak peluang interaksi baik dari dunia nyata maupun dalam bermasyarakat. Seringkali banyak sekali topik pembicaraan yang beredar ketika sudah berkumpul dalam bermasyarakat. Baik itu bersifat ilmiah, politis, menerka pembangunan dalam masyarakat, ataupun berbagai hal lainnya. 

Namun, sejak terdapat virus covid-19 ini, menjadi sebuah topik pembicaraan yang menarik, baik itu asal-usul dari adanya covid-19 ini, bagaimana cara penyebarannya, upaya pencegahan yang dilakukan, bantuan bagi keluarga yang terdampak virus covid-19, serta beragam topik lainnya. 

Tentunya topik pembicaraan yang ditemukan ini berasal dari berita di media social, youtube, Instagram, google, opera, serta website berita online, dan lain sebagainya. Hal ini terjadi karena pada saat pandemic ini lebih banyak di rumah saja dengan menggunakan smartphone setiap hari.

Berita hoax ini merupakan suatu berita yang meresahkan, membuat gaduh masyarakat serta tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Terdapat banyak situs yang menyediakan berita hoax ini dan mampu membuat kepercayaan masyarakat terhadap adanya berita tersebut. 

Hal tersebut bisa saja dilakukan dengan mengganti deskripsi sebuah gambar yang asli dengan informasi yang dibuat-buat, ataupun video yang diedit suaranya tetapi hampir menyerupai dengan dialog yang dilakukan dalam video tersebut. 

Beberapa masyarakat dapat langsung mempercayainya serta adapula yang tidak peduli, dan juga yang tetap mencari kebenaran dari adanya berita tersebut, sehingga dapat meminimalisir kegaduhan masyarakat akan kesalahpahaman berita hoax yang beredar. 

Adapun tujuan dari tersebarnya berita hoax ini adalah upaya dalam menipu, memprovokasi pembaca dan pendengar untuk mempercayainya walaupun sang pembuat pun tahu bahwa berita tersebut tidak benar (Simarmata, Janner,dkk, 2019:37). 

Penyebaran ini pun dapat bertujuan sebagai upaya pembodohan massal, pemecah belah, pengalihan isu, serta penipuan publik (Putri, Vionia, & Michael, 2020:100). Tulisan dan perkataan memang sangat tajam, karena mampu membuat perpecahan tetapi dapat menajamkan kemampuan berfikir. Hal ini bergantung kepada orang yang memegangnya dan tujuan apa yang ingin dicapainya.

Saat ini media social memang menjadi tempat penyebaran terampuh karena banyak yang mampu mengaksesnya. Contoh berita hoax tentang covid-19 yang beredar adalah adanya sebuah video yang beredar di media sosial yang memperlihatkan seorang satpam tiba-tiba jatuh ke lantai di daerah Tanjung Duren, sehingga membuat orang di sekitarnya panik. 

Pada video tersebut, terdapat keterangan bahwa petugas keamanan tersebut terkena Virus Corona, namun setelah diperiksa petugas medis, ternyata dia pingsan karena sakit flu (Kominfo, 24 Maret 2020). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun