Mohon tunggu...
taufiq hidayatdaeng
taufiq hidayatdaeng Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Signifikan Menjadi Organisatoris

8 Oktober 2024   12:34 Diperbarui: 9 Oktober 2024   00:35 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
galeri penulis artikel

Menjadi organisatoris bukan hanya tentang mengatur kegiatan atau acara. Ini adalah sebuah peran yang memiliki dampak signifikan baik bagi individu maupun komunitas secara keseluruhan. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi berbagai aspek dan dampak positif yang dihasilkan dari peran sebagai organisatoris.

Pertama-tama, peran organisatoris mendorong pengembangan keterampilan kepemimpinan. Ketika seseorang mengambil inisiatif untuk mengorganisir suatu kegiatan, mereka belajar bagaimana mengarahkan tim, membuat keputusan strategis, dan menghadapi tantangan. Keterampilan ini sangat berharga dalam kehidupan pribadi dan profesional, karena kepemimpinan adalah kualitas yang sangat dicari di berbagai bidang.

Selain itu, menjadi organisatoris juga memperkuat kemampuan komunikasi. Dalam proses mengatur acara atau proyek, seorang organisatoris perlu berinteraksi dengan berbagai pihak, seperti anggota tim, sponsor, dan peserta. Hal ini mengasah kemampuan komunikasi verbal dan non-verbal, serta meningkatkan kemampuan untuk mendengarkan dan memahami perspektif orang lain.

Dampak lain yang signifikan adalah peningkatan rasa percaya diri. Ketika berhasil mengorganisir suatu acara, individu merasa lebih percaya diri dalam kemampuan mereka. Keberhasilan ini bukan hanya memberikan kepuasan pribadi, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan diri dalam mengambil tanggung jawab di masa depan. Ini menciptakan siklus positif yang mendorong individu untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan organisatoris.

Selanjutnya, peran sebagai organisatoris juga berkontribusi pada penguatan jaringan sosial. Mengorganisir kegiatan memungkinkan individu untuk berinteraksi dengan orang-orang baru dan membangun hubungan yang bermanfaat. Jaringan yang kuat ini tidak hanya memberikan dukungan sosial, tetapi juga dapat membuka peluang baru dalam karier dan kolaborasi di masa mendatang.

dampak jangka panjang dari menjadi organisatoris dapat terlihat dalam pengembangan diri. Proses belajar dari setiap kegiatan yang diorganisir, baik sukses maupun gagal, memberikan pengalaman berharga yang membentuk karakter individu. Pengalaman ini membekali mereka dengan perspektif yang lebih luas dan kemampuan untuk menghadapi tantangan di masa depan dengan lebih baik. 

Dengan demikian, peran organisatoris dalam organisasi  mahasiswa bukan hanya sekadar tanggung jawab untuk mengatur kegiatan, tetapi juga sebuah kesempatan untuk memperdalam keterampilan kepemimpinan, memperkuat relasi antarmahasiswa, dan menumbuhkan solidaritas dalam lingkungan kampus. Setiap acara yang diorganisir bukan hanya memberikan pengalaman teknis, tetapi juga menanamkan sikap profesional dan jiwa kolaboratif yang akan berguna di dunia kerja kelak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa menjadi organisatoris  adalah sebuah investasi jangka panjang yang tidak hanya membangun karakter individu, tetapi juga mempererat hubungan antaranggota serta memperkaya lingkungan kampus secara berkelanjutan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun