Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

RCTI, Era TV Digital, dan Keniscayaan Perubahan

28 Agustus 2020   14:57 Diperbarui: 31 Agustus 2020   05:06 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era digital membawa perubahan pola dan perilaku konsumen TV.

Dulu, koran, majalah, dan tabloid menjadi bacaan-bacaan favorit bagi semua kalangan. Namun saat ini budaya atau cara membaca masyarakat telah atau mulai bergeser. 

Sekarang (memang) masih banyak orang membaca koran dan majalah cetak, tetapi adalah fakta juga bahwa sekarang juga semakin banyak orang membaca berita di jurnal-jurnal online. 

Koran, majalah, dan tabloid pun pelan-pelan tutup, yang bertahan hanya mereka yang mampu menyiasati perubahan dengan mendirikan media online.

Sebelumnya, beberapa tahun yang lalu, saya sudah membaca banyak artikel yang menuliskan anggapan banyak orang bahwa televisi di Indonesia (mungkin) akan menyusul 'kematian' media cetak seperti koran, majalah, dan tabloid. Kemunculan internet dan perkembangan media online yang tak terduga membuat media digital diperkirakan akan menjadi penguasa.

Tidak cukup hanya media (TV dan koran) semata, tetapi kemunculan internet dan perkembangan media online juga membawa perubahan dan dampak pada banyak bisnis dan aktifitas.

Dulu, ketika saya merencanakan melakukan perjalanan, saya biasanya akan datang ke agen-agen perjalanan untuk mencari/memesan tiket pesawat atau kereta api. 

Cara ini, yang kemudian saya sadari (hari ini), sangat tidak praktis sebab saya harus datang ke kantor agen, dan saya tidak bisa memiliki banyak opsi untuk memilih sendiri harga, maskapai, dan jam terbang. 

Semunya harus saya tanyakan ke staf penjualan dan lantas mereka jawab (satu pertanyaan satu jawaban). Dan, ya, saat ini penjualan seperti itu adalah cara kuno.

Dan, akhirnya, benarlah kata banyak orang bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini kecuali perubahan itu sendiri. Mesin ketik manual, Nokia, Blacberry, tukang pos, ojek pangkalan, taksi konvensional dan banyak lagi yang lainnya yang mati perlahan dan hanya menyisakan cerita.

Ketika era digital datang, nasib banyak bisnis bisa langsung berbalik 180 derajat. Mereka tidak bisa melawannya. Mereka harus berkawan dengan perubahan; harus menyiasati atau memutar strategi agar tak mati digerus teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun