Tyo dan Imelda. Mereka adalah teman-teman dekat saya. Tyo, laki-laki berkaca mata, lulusan universitas negeri di Bandung. Bekerja di perusahaan engineering dan design. Predikatnya adalah seorang manager.
Imelda, laki-laki berpostur tinggi dan tegap, lulusan universitas swasta terkenal. Sekarang ia bekerja di salah satu perusahaan penyedian jasa design dan pembuatan website. Ia "hanya" seorang desainer dan juru gambar.
Sudah sejak lama, yang saya tahu, Imelda "cemburu" dengan Frans. Beberapa kali ia mengisahkan impiannya agar ia bisa bekerja di tempat yang serupa dengan Frans yang keren dan membanggakan itu.Â
Tetapi, setiap kali ia berusaha, setiap kali itu pula ia gagal. Maka, untuk mewujudkan keinginannya itu dan agar CV-nya bisa semakin cantik, ia kemudian mengikuti banyak training dan seminar.Â
Belasan sertifikat berhasil ia kumpulkan. Tetapi, sepertinya, sertifikat-sertifikat itu ternyata tak banyak menolongnya sebab nyatanya ia terus saja gagal dalam banyak proses interview.
Frans juga memiliki banyak sertifikat. Lebih dari dua puluh! Saya tahu sebab saya menyimpan salinan CV-nya. Sederet training atau sertifikat yang dimilikinya memang menarik decak kagum saya sebab training-training yang disebutkan di CV-nya bukan tipikal training kaleng-kaleng atau murahan.
Ada salah satu training yang biayanya, jika saya tak salah mengingat, seharga hampir 45 juta. Mahal? Jelas! Sebab itu adalah harga pada tahun 2012. Saya tidak tahu berapa harga training kualifikasi khusus itu sekarang.
Mengapa Tyo dan Imelda sampai merasa harus mengikuti beragam training ini dan itu? Alasannya bisa sangat beragam.
Ya. Banyak pekerja dan karyawan, seperti yang saya lihat, gemar mengikuti training untuk alasan yang beragam; bisa untuk memenuhi kebutuhan profesinya, untuk melamar pekerjaan, untuk memenuhi syarat mengikuti organisasi profesional, syarat memeroleh beasiswa, dan lain-lain. Beberapa di antaranya berharap, dengan semakin banyak sertifikat yang mereka punyai, maka, semakin besar pula mereka mendapatkan peluang-peluang itu.
Begitu lah harapan dan doa setiap pekerja dan karyawan. Tetapi, benarkah?
Belum tentu!