Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jalan Spiritual Tyo dan Hidup yang Tak Mudah Dijalani

23 Juli 2020   19:59 Diperbarui: 23 Juli 2020   20:43 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan dan usaha Tyo mulai suram. Ia jatuh. Ia kalah bersaing. Lalu, tiba-tiba ia putus asa.

Dalam kepanikan dan keputusasaannya, Tyo akhirnya pergi mencari penawar. Kemana dan kepada siapa? Anda tentu tahu jawabanya: pergi kepada orang yang dianggap bisa memberinya rasa damai, guru spiritual.

Tyo disambut hangat oleh guru spiritualnya. Dan, setelah beberapa kali perjumpaan, akhirnya "Ananda harus bergegas meninggalkan dunia. Ananda harus kembali kepada agama," kata guru spiritualnya. Itu terjadi sekitar dua tahun yang lalu.

Nah, beberapa bulan yang lalu, saat saya bertemu Tyo pada salah satu acara, saya merasa sedikit kaget dan terperanjat. Tyo yang dulu kulihat anggun selayaknya wanita profesional kini kulihat seperti seorang 'filsuf'. Ia rupanya memilih menjadi 'religius fanatik' dibanding memilih bangun dan melanjutkan kelangsungan perusahaannya. Ia, seperti yang saya lihat, juga sudah mengenakan niqob (baca: cadar).

Dalam hati saya membatin, barangkali ia (mungkin) salah menterjemahkan kata-kata yang didengar dari guru spiritualnya atau mungkin hanya mengikuti 'tren' sebagai pelancong spiritual (the year of the spiritual traveler) seperti yang pernah saya baca itu. Barangkai Tyo sudah merasa enggan membaca-baca kembali buku-buku motivasi cara kembali mengejar kekayaan.

Hidup dan jalan hidup memang sangat berliku. Saya hampir meyakini, bahwa semua pengusaha pasti mengalami siklus, masa jatuh dan bangun. Ada yang setelah jatuh, mereka menerima kenyataan, lalu melanjutkan hidup lagi. Ada yang setelah jatuh terus meratapi kejatuhannya dan tak lekas beranjak. Dan, ada juga yang mendadak menjadi 'religius fanatik', seperti kisah Tyo.

Yang jelas, apapun itu, hidup memang tak pernah mudah dijalani. Apalagi hari-hari belakangan ini, ketika Covid-19 menghantam dan membuat semuanya menjadi kian tak pasti. Tyo barangkali sudah menemukan tempat paling rahasia yang memberinya damai. Ia boleh saja duduk di sana, nyaman di sana sembari menikmati dunia yang kian sesak dan merenungi kembali jejak-jejak hidupnya ....

Sumber foto ilustrasi: www.ellenhorn.com
Sumber foto ilustrasi: www.ellenhorn.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun