Mengapa utang terus saja diperdebatkan?
Apakah ini karena orang telah diberikan hak untuk bebas berbicara dan atau melakukan apa saja?
Pasca reformasi, kini, orang-orang memang seperti merasa bebas berbicara apa saja. Dan, melakukan apa saja. Kritikan kini bisa disuarakan oleh bahkan seorang bocah yang umurnya belum genap 15 tahun hingga mereka yang mengatakan dirinya ahli, yang sekolahnya hingga S3; sesuatu yang tak lazim terjadi di era Orde Baru. Saking tidak lazimnya, karena saking takutnya, bahkan sekedar bermimpi menuliskan kritik saja orang tidak berani.
Tak sekedar cerita dari mulut ke mulut, berita tentang utang pemerintah ini mungkin akan terus diberitakan di media, ikut bersesak-sesakan dengan isu-isu lama: PKI, asing, dan China. Dan lain-lain.
Udara bumi Indonesia yang sudah penuh sesak dengan limbah tembaga dan karbon yang menusuk-nusuk paru-paru, kini kian rusak karena karena isu dan kritik hutang ikut menyesakinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H