Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Karena Uang, Mereka Berjalan dengan Kepala Tegak

18 September 2018   21:07 Diperbarui: 19 September 2018   18:19 1530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto ilustrasi: Sindonews

Tiongkok itu sangat hebat. Saya sudah membuka-buka halaman koran dan banyak bacaan, tetapi saya sama sekali tidak tahu, jurus dan rahasia apa kiranya yang sedang dipakai Xi Jinping sehingga membuat Tiongkok begitu digdaya. Setidaknya di depan Trump.

Meski Trump sudah menabuh genderang perang dagang sejak dua bulan lalu, tetapi seperti dilansir dari Reuters, data malah menunjukkan sesuatu yang aneh. Surplus perdagangan antara China dengan Amerika Serikat dilaporkan lebih dari US$30 miliar pada Agustus 2018, naik 10 persen dibanding Juli yang "hanya" USD 28 miliar.

Ini benar-benar aneh!

Laporan Beijing di atas itu pasti akan membuat Trump semakin marah dan menambah ketegangan hubungan perdagangan antara dua poros ekonomi terbesar dunia saat ini.

Trump Terus Menekan China

Senin kemarin (17/9/18) Trump malah menambah keruh hubungan perdagangan Amerika - Tiongkok. Dengan menerapkan bea masuk baru untuk Tiongkok, Trump terus menekan Xi Jinping. Ini lebih cepat dari rencana semula. Produk impor negeri Tirai Bambu senilai US$200 miliar (Rp 2.978 triliun) akan dikenai bea masuk yang baru.

Tetapi, seperti yang terjadi sebelumnya, alih-alih melunak, Beijing mengatakan tidak gentar dengan kebijakan Washington atas barang Tiongkok senilai US$200 miliar tersebut. Usai Amerika menaikkan tarif impor baru, Tiongkok mengatakan bersumpah akan membalas dengan rencana penerapan tarif impor terhadap produk AS senilai US$60 miliar.

Seperti diketahui, Trump memulai perang dagang dengan Tiongkok pada awal bulan Juli dan Agustus dengan menaikkan bea impor terhadap produk impor Tiongkok senilai US$50 miliar. Washington mengatakan Tiongkok telah memeroleh keuntungan dari praktik dagang yang tidak adil. Mungkin Washington sangat marah mendengar Beijing melaporkan rekor 275,8 miliar dollar AS surplus perdagangan dengan Amerika Serikat pada tahun lalu.

Sejak itu, Beijing menuduh Amerika memulai "perang dagang terbesar dalam sejarah ekonomi".

Tetapi, demikianlah Tiongkok itu hari ini. Mereka adalah "pemberani". Xi Jinping tampak seperti tidak takut dengan gertakan Trump. Gertakan selalu dapat dibalas dengan gertakan. Kaki xi Jinping tampak sangat kokoh.

Tiongkok memang pantas menjadi "pemberani", saya kira. Siapa hari ini ini yang tidak kenal Tiongkok, raksasa Asia yang kini menjelma menjadi raksasa ekonomi dunia. Mereka tidak saja berhasil membuat kagum orang-orang akan ekonominya dengan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi, tetapi mereka juga berhasil menciptakan peradaban yang begitu agung, megah dan sangat maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun