Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Forest City, Proyek Ambisius yang Tersandera karena Politik

9 September 2018   09:51 Diperbarui: 9 September 2018   10:07 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Forest City semakin terpanggang dan membuat banyak pihak menjadi seperti gamang. Banyak suara-suara mengambang. Logika linier gampangan banyak orang akan mengatakan bahwa karena fisik proyek sudah terwujud, maka akan terlalu telat untuk membatalkannya.

Dampak yang bakal timbul karena dihentikannya Forest City bisa sangat besar. Duit sudah banyak dikeluarkan. Pembeli tidak mau datang lagi. Kepercayaan orang juga dipertaruhkan.

Kontroversi Forest City tampaknya akan terus berlanjut. Apalagi Anwar Ibrahim, mantan orang kedua paling berkuasa di Malaysia - Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan, dikenal sangat dekat dengan Sultan Johor, pemilik sebagian perusahaan yang membangun Forest City.

Forest City itu sama seperti teluk Jakarta. Sejak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji untuk menghentikan proyek itu saat kampanye Pilkada DKI 2017 silam, kisah kontroversinya semakin menarik diikuti.

Sumber foto; AFP
Sumber foto; AFP

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun