Tubuh yang dahulu kekar
Kini mulai membungkuk
Tertatih melawan lelah
Dan ... rapuh dimakan senja
Tangan yang dahulu mengepal kokoh
Sekarang mulai gemetar
Mata yang dahulu tajam menatap sang tirani
Kini sudah mulai sayup
Suara yang dahulu menggetarkan telinga Â
Membakar nyali setiap yang mendengar
Sekarang terdengar sayup-sayup
Lemah dan tak bersemangat
"Saudara-saudaraku, mari kita teruskan perjuangan!!!"
"Kita hancurkan tirani penindas rakyat"
"Allah bersama kita, saudaraku"
Suara yang dahulu lantang.... kini parau dimakan usia
Senja sudah temaram di langit-langit Jakarta
Malam sebentar lagi menjemput
Pesta sudah usai ....
Saatmu untuk pulang, pak Â
Cucumu sudah rindu mendengarkan dongengmu
Biarkan perjuanganmu dilanjutkan, esok hari, oleh yang lainnya
Buku kosong itu masih menunggu ditulisi kisahmu
Kisah tentang perjuangan saat kamu runtuhkan tirani
Kalau sempat, tolong sampaikan juga semangat berbuat untuk negeri
Semua akan usai dan pulang pada waktunya
Jakarta, Akhir Juli 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H