Mohon tunggu...
Taufiq Alif Kurniawan
Taufiq Alif Kurniawan Mohon Tunggu... -

Research Student at Waseda University, Japan | Faculty staff of Electrical Engineering Department Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Adakah yang Salah dengan Remaja Jepang?

2 November 2013   11:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:41 2921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entahlah rasanya aneh saja, ketika mendapati sekelompok pelajar di sepanjang trotoar, berjalan dalam kelompok-kelompok yang terpisah antara laki-laki dan perempuan.   Pun dengan taman-taman di sepanjang jalanan kota hanya diisi oleh anak-anak kecil atau orang tua yang sibuk dengan tali kekang anjingnya, tak pernah didapati sepasang remaja yang asyik merenda dunianya di bangku taman seperti yang biasanya tampak.  Padahal dalam serial kartun doraemon, sering diceritakan bagaimana nobita yang sering sekali pulang sekolah jalan bareng shizuka.  Adakah yang salah dengan kota ini? Dalam salah satu talk-show di salah satu stasiun TV jepang yang mengambil tema tentang pergaulan bebas di jepang, tindak sekuhara (pelecehan seksual) di angkutan umum seperti kereta sebagai penyangga utama transportasi darat, kantor, taman, bahkan sekolah di Jepang meningkat dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu peserta yang dihadirkan adalah pramuria kelas kakap yang sejak usia 14 tahun telah terjun dalam dunia gelap.  Orang yang mendorongnya untuk terjun ke dunia itu tak lain tak bukan adalah IBU KANDUNG nya sendiri.  Selain itu, sudah jadi rahasia umum bahwa jepang merupakan salah satu produsen film biru terbesar di dunia, termasuk produsen genre komik dan anime yang dikhususkan mengupas seputar seks. Pertanyaan yang muncul selanjutnya, apakah tidak ada korelasi antara kedua fakta diatas?  Sejujurnya, dalam kacamata orang awam, ketika ada data yang menunjukkan bahwa 80% pelajar SMA di jepang sudah terlibat pergaulan bebas maka yang pertama kali muncul di benak kita adalah perilaku tersebut akan tercermin di kehidupan sehari-hari mereka.  Jika dibandingkan dengan yang terjadi di 12 kota besar di Indonesia, sebanyak 10-31% remaja belum menikah terlibat pergaulan bebas.  Dan apa yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia, taman-taman sampai mall-mall dipenuhi sepasang remaja yang bahkan tidak hanya sebatas bergandengan tangan.  Tidak hanya saat hari libur, tapi di jam-jam sekolah sepanjang waktu. Ataukah memang dibalik ketenangan, kesopanan dan penjagaan jarak mereka dengan lawan jenis yang justru membuat perilaku mereka jauh lebih berbahaya.  Entahlah..

Sekedar opini di tengah musim gugur di kota kitakyushu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun