Pujon Kidul, Malang (27/8/2024) - Hamparan hijau sawah berundak, aroma kopi mengepul, dan senyum ramah penduduk lokal akan segera menyapa mata dunia melalui sebuah video profil inovatif. Kelompok 12 Program Mahasiswa Mengabdi (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tengah menyelesaikan masterpiece mereka: video profil Desa Pujon Kidul berbahasa Inggris yang akan dipresentasikan kepada delegasi dari 10 negara.
"Ini bukan sekadar video promosi. Kami sedang menulis ulang narasi Pujon Kidul untuk panggung global," ujar Taufinalia, keordinator kelompok, dengan mata berbinar. Sejak profil terakhir dibuat pada 2017, desa ini telah bertransformasi dari desa biasa menjadi magnet wisata yang mendunia.
Keunikan Proyek:
1. Sinematografi Kelas Dunia Tim menggunakan teknologi drone 8K dan kamera sinematik untuk menangkap keindahan desa dari berbagai sudut yang belum pernah terekspos sebelumnya. "Kami ingin penonton merasa seolah-olah terbang di atas sawah berundak Pujon Kidul," jelas Nayang Ayu, selaku sie PDD dari kelompok.
2. Narasi Dwibahasa yang Puitis Kolaborasi dengan penyair lokal dan native speaker menghasilkan narasi yang tidak hanya informatif, tetapi juga menyentuh hati.
3. Soundtrack Original Kolaborasi dengan musisi lokal menghasilkan soundtrack yang memadukan gamelan Jawa dengan sentuhan modern. "Kami ingin telinga mereka dimanjakan sebagaimana mata mereka," tutur Amelia Jayanti, anggota PMM.
Â
Tantangan dan Terobosan:
Bapak M. Ismail Mahfudz S, Kepala Desa Pujon Kidul, mengakui tantangan dalam proyek ini. "Menjelaskan konsep 'desa wisata' kepada audiens internasional bukanlah hal mudah. Tapi PMM kelompok 12 berhasil menerjemahkannya dengan brilian," pujinya.
Salah satu terobosan adalah segmen "A Day in the Life" yang mengikuti keseharian seorang petani muda yang juga menjadi pemandu wisata. "Kami ingin menunjukkan bahwa di Pujon Kidul, tradisi dan modernitas berjalan beriringan," jelas Taufinalia.
Bapak M. Ismail Mahfudz S, Kepala Desa Pujon Kidul, tidak bisa menyembunyikan antusiasmenya. "Video ini bukan hanya tentang promosi, tapi juga tentang mengangkat harkat dan martabat desa kami di mata dunia," ujarnya setelah menyaksikan preview video tersebut.
Dengan jadwal penayangan kurang dari beberapa hari lagi, tim PMM sedang dalam tahap akhir penyempurnaan. Sebagai kejutan, mereka menyiapkan sesi interaktif virtual tour Desa Pujon Kidul menggunakan teknologi VR (Virtual Reality) yang akan membuat para delegasi seolah-olah berjalan-jalan langsung di desa.
"Melalui video ini, kami ingin dunia tahu bahwa di sudut Malang ini, ada sebuah desa yang siap menginspirasi dunia," tutup Taufinalia dengan penuh semangat.
Desa Pujon Kidul, dengan keindahan alamnya, kearifan lokalnya, dan kini diperkuat dengan teknologi modern, bersiap untuk memukau mata dunia. Berkat kreativitas mahasiswa UMM, desa kecil ini akan segera menjadi bintang di panggung global, membuktikan bahwa keajaiban bisa muncul dari tempat yang paling tidak terduga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H