Uang dikenal sebagai suatu yang diistilahkan oleh manusia dapat menjadikan barang itu memiliki harga, dan sebagai upah atas jasa dan pelayanan, baik berbentuk uang logam maupun bukan. Di masa pemerintahan Nabi Muhammad Saw di madinah, pernah melakukan impor dinar dan dirham dari Roma dan Persia dengan cara melakukan ekspor komoditi kepada dua negara tersebut. Uang yang digunakan pada waktu itu adalah Dinar Emas  Hercules, Byzantium dan Dirham Prak Persia. Mata uang dinar dan dirham memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan mata uang akan diimpor. Jika permintaan uang mengalamii penurunan, maka komoditas akan diimpor.Â
Perekonomian jaziah Arabia ketika zaman Rasul merupakan ekonomi dagang bukan ekonomi yang berbasis sumber daya alam.  Minyak bumi belum ditemukan dan sumber daya lainnya masih terbatas. Lalu lintas perdagangan antara Romawi dan India yang melalui Arab dikenal sebagai jalur dagang  selatan. Sedangkan antara Romawi dan Persia disebut sebagai jalur dagang utara. Antara Syam dan Yaman disebut jalur dagang utara selatan 1.
Kondisi moneter bangsa Arab pada awal pemerintah islam menggunakan standar mata uang Dinar emas Hercules, Bizantium dan Dirham perak Dinasti sasaniti dan Irak dan sebagai mata uang bangsa Himyar Yaman. Tatkala Rasulullah SAW dianggkat sebagai Nabi dan Rosul Allah SWT, beliau menetapkan system moneter tersebut apa yang sudah menjadi tradisi penduduk makkah, dan beliau juga memerintahkan penduduk Madinah untuk mengikuti ukuran timbangan penduduk Makkah  ketika bertransaksi ekonomi menggunakan Dinar dalam jumlah bilangan bukan ukuran timbangan.
System moneter sepanjang zama telah mengalami banyak perkembangan. Nilai tukar emas dan perak pada masa Rasulullah, rlatif stabil dengan nilai kurs dinar dan dirham. Namun demikian, stabilitas nilai kurs pernah mengalami gangguan karena adanya disequilibrium antara supply dan demend. Selain menggunakan dinar dan dirham, alat pembayaran uang digunakan pada awal periode Islam adalah Kredit. Ekspansi perdagangan di Arabia yang penggunaan Kredit. Selain memiliki kelebihan yang dimiliki dinar dan dirham sebagai alar pembayaran, kredit  memiliki keuntungan lainnya. Misalnya untuk melakukan transaksi yang nilainya cukup tinggi tentu dibutuhkan koin-koin yang banyak sebaga alat pembayaran. Tentu ini tidak praktis. Karena itu berat dan volume yang dimiliki koin-koin itu mengurangi daya tariknya sebagai media pertukaran.
Dinar dan dirham bukanlah mata uang tunggal atau mata uang resmi orang Islam atau di negara Islam. Sebelum kemudian diserahkan oleh Rasul sebagai mata uang yang sah dalam Islam, dinar dan dirham adalah mata uang yang digunakan oleh bangsa Roma dan Persia. Dinar Roma telah banyak beredar di kalangan penduduk makkah, begitu halnya dengan dirham Persia. Bangsa Arab menyebut uang emas pada saat itu dengan istilah al-Ain, sedangkan uang  perak disebut al-wariq.
Fungsi dinar dan dirham sebagai mata uang merupakan:
satuan hitung. Tujuan utama diciptakan uang oleh manusia adalah sebagai perantara yang digunakan sebagai alat tukar  dan satuan hitung.Â
Uang sebagai alat penyimpanan nilai. Pada dasarnya manusia adalah makhlik yang gemar mengumpulkan dan menyimpan kekayaan dalam bentuk barang-barang berharga yang digunakan untuk masa yang akan datang.
Uang sebagai media tukar. Uang adalah sesuatu zat yang tidak ada harganya kcuali nilai uang itu sendiri dan dengan nilai tersebutlah bisa mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan secara adil.
Uang sebagai ukuran pembayaran tertunda. Fungsi ini terkait dengan transaksi pinjam-meminjam, uang merupakan salah satu cara untuk menghitung jumlah pembayaran pinjaman tersebut.
Kelebihan dan kekurangan dinar dan dirham sebagai mata uang yaitu: pertama, penggunaan dinar mengurangi dan menghapus setiap resiko nilai tukar. Kehadiran uang dinar akan menghapus setiap resiko yang ditimbulkan dari nilai tukar karena dinar adalah mata uang yang stabil dan menguntungkan bagi setiap ngara yang melakukan perdagangan, walaupun harga nilai emas berfluktuasi, tetapi tingkat perubahannya lebih kecil dibandingkan dengan tingkat fluktuasi uang kertas.