Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata di Kaki Lima Layang Hongkong: Solusi untuk Jakarta!

6 Januari 2015   15:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:43 1739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta adalah kota yang tidak bersahabat dengan pejalan kaki!Hal ini merupakan fakta yang tidak bisa kita sangkal. Walau Gubernur Ahok sudah berusaha, tetapi masih kurang cukup. Coba kalau kita lihat suasana jalan utama seperti Jalan Sudirman, Thamrin ataupun Gatot Subroto. Kaki lima yang sempit, kotor, dan kurang bersahabat. Dan apabila kita ingin menyeberang jalan, atau pergi ke gedung yang ada di seberang jalan, kita harus jauh memutar melewati jembatan penyeberangan yang juga sangat tidak nyaman.

1420504558454946191
1420504558454946191

Keadaan yang bagaikan bumi dan langit akan kita jumpai di Hongkong.Kawasan yang dulunya di bawah kekuasaan Inggris dan sekarang menjadi daerah khusus yang memiliki nama resmi Hongkong SAR ini ternyata sangat memanjakan pedesterian alias pejalan kaki. Tujuan utamanya tentu saja untuk membuat semakin banyak penduduk dan wisatawan yang bepergian dengan berjalan kaki dan juga menggunakan angkutan umum.

14205045912000804443
14205045912000804443

Kisah perjalanan di Hongkong akan dimulai di Hongkong, yaitu Pulau Hongkong.Pulau Hongkong merupakan salah satu dari tiga wilayah utama Hongkong SAR, yaitu Hongkong, Kowloon, dan New Territories.Dengan Star Ferry dari Tsim Sha Tsui, saya sampai di Central Pier, dan pengembaraan dengan berjalan kaki di kaki lima layangmembawa saya menuju ke beberapa tempat wisata yang menarik di daerah ini.

1420504622562793478
1420504622562793478

Dari Central Pier, perjalanan dimulai dengan naik lift ke Elevated Pedestrian yang nyaman, lebar, dan sekaligus kita dapat menyaksikan kehidupan sehari-hari penduduk Hongkong. Pemandangan pertama yang saya saksikan adalah sebuah taman hiburan dengan Ferrys Wheel yang berkilauan di malam hari. Di atas kaki lima layang, petunjuk jalan sangat mudah dijumpai petunjuk baik ke stasiun MTR, gedung perkantoran, maupun pusat perbelanjaan.

1420505109475653827
1420505109475653827

14205046741253747571
14205046741253747571

Di samping kesibukan penduduk dan wisatawan, ada juga pengamen yang asyik memainkan biola dengan sebuah tas berisi uang logam dan lembaran sepuluh dollar Hongkong.Tidak jauh, ada lagi sepasang pengamen muda dengan organnya sedang khusyuk memainkan lagu-lagu pop. Asyiknya lagi, pengamennya bukan saja penduduk lokal, ada juga loh yang bertampang bule. Namun selain itu, ada juga seorang nenek tua yang sedang duduk mengemis. Sebuah pemandangan yang sedikit jarang dijumpai namun masih ada di satu dua tempat.

14205047161699501560
14205047161699501560

1420504782370973257
1420504782370973257

Perjalanan diteruskan menuju ke Central MTR stasiun, sementara jaringan kaki lima layang banyak bercabang-cabang bisa melewati Exchange Square menuju ke Admiralty maupun stasiun MTR Sheung Wan di mana kita dapat naik jetfoil ataupun helikopter ke Macau.

Perjalanan di kaki lima layang dilanjutkan keesokan harinya di senja hari. Kali ini dimulai dari Central menuju Hongkong Park yang letaknya lebih dekat ke Stasiun MTR Admiralty. Pemandangan yang disaksikan pun kali ini berbeda. Di antaranya sebuah bus wisata yang sedang melintas dengan wisatawan duduk di bagian atas yang terbuka.

14205052761772577016
14205052761772577016

Di samping itu, perjalanan juga melewati perkantoran dan stasiun Peak Tram yang bisa membawa kita ke Victoria Peak.Akhirya saya pun mengakhiri perjalanan di kaki lima layang Kota Hongkong di sebuah taman yang asri di tengah-tengah ribuan hutan beton, yaitu Hongkong Park.

1420505402742879221
1420505402742879221

Sambil bersantai di tepi danau kecil Hongkong Park saya berkhayal seandainya di kawasan Kota, Thamrin, Sudirman, Gatot Subroto, sampai kawasan kuningan dan Casa Blanca ada kaki lima layang seperti ini. Maka akan sangat mengurangi pemakaian kendaraan pribadi seandainya kita ingin pergi dari satu gedung ke gedung lain baik di sebelah maupun di seberang jalan. Akan lebih asyik lagi kalau kaki lima layang ini juga dilengkapi dengan travellator seperti yang terdapat di bandara!

1420505523365585108
1420505523365585108

Apakah ini hanya mimpi atau Pak Gubernur Ahok bisa membuat Jakarta menjadi lebih nyaman.

Hongkong, Januari 2015

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun