[caption id="attachment_201150" align="alignnone" width="480" caption="Masjid Hassanal Bolkiah"][/caption] Sudah sekitar enam bulan saya tidak berkunjung ke Brunei dan menikmati suasana kampung kedua saya yang damai makmur dan permai itu. Tentu saja komunikasi dengan kolega, mitra, teman dan sahabat terus berlangsung hingga ke hari-hari akhir bulan Ramadhan yang baru berlalu ini. Saya selalu teringat akan suasana lebaran atau Hari Raya yang dirayakan dengan meriah di negri jiran yang kecil namun indah ini. Puncaknya adalah ketika semua warga Brunei diperkenankan mengucapkan "Selamat Hari Raya" kepada "Kebawah Duli yang Maha Mulia Tuan Patik Sultan Hassanal Bolkiah" yang sangat dicintai rakyat Brunei Darussalam. Acara ini, semacam open house, dimana rakyat dapat berkunjung ke Istana Nurul Iman yang sangat megah, mewah, luas, dan menurut cerita merupakan istana terluas di dunia pada saat ini. Karena itu, dalam rangka mempererat tali persahabatan kepada sahabat-sahabat saya di Bandar Seri Begawan, Tutong, Seria dan Kuala Belait, saya pun mengirimkan ucapan selamat hari raya melalui bermacam-macam media eletronik seperti facebook, sms, what's up, dan tentu saja BBM. "Saya juga ingin mengucapkan selamat hari raya semoga sentiasa dirahmati Allah, maaf zahir batin. DBrunei raya nya esok", ini adalah salah satu jawaban teman saya yang tinggal di kawasan Bandar Seri Begawan, ibu negri Negara Brunei itu. Wah, ternyata ada perbedaan satu hari dengan Indonesia , dan juga kebanyakan negara di timur tengah seperti Saudia, Yordania dan Mesir. Demikian komentar saya dalam hati. Lucunya , berita itu diakhiri dengan ikonik emotion yang melambangkan kesedihan. Akan tetapi, ketika saya tanyakan apakah di Brunei ada aliran atau sekte atau ormas yang boleh lebaran lebih dahulu. Ternyata semua rakyat disana lebih mengikuti perintah umaroh sehingga selalu terjadi keseragaman baik dalam awal bulan Ramadhan maupun awal bulan Syawal. Semoga di Indonesia juga bisa seragam dalam berhariraya. Perbedaan memang indah, tapi kalau dapat selalu bersama-sama berpuasa dan merayakan Lebaran, tentunya lebih indah dan damai lagi. Selamat Hari Raya. Selamat Lebaran, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Catatan: foto dok pribadi.. Maaf miring nanti diputar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H