Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Naik Pesawat Pribadi "HS748" dari Juanda ke Cengkareng

20 Agustus 2012   07:55 Diperbarui: 24 Mei 2023   07:43 5279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13454234241126436757

[

Kisah ini terjadi lebih dari duapuluh tahun yang lalu, di sekitar tahun 1987 atau 1988. Kala itu selain Garuda Indonesia, ada beberapa perusahaan penerbangan yang pernah jaya mengangkasa di udara bumi Nusantara ini. Sebut saja Merpati Nusantara, Mandala Airlines dan juga Bouraq Airlines.

Bouraq Airlines merupakan maskapai domestik yang cukup favorit, terutama untuk beberapa rute di Kalimantan dan di  Indonesia bagian timur. Maskapai penerbangan yang didirikan pada tahun 1970-an ini boleh dibilang merupakan salah satu airline domestik yang dimiliki swasta terbaik di Indonesia pada era dasawarsa 1980-an.

Bouraq, pada masa jayanya, sempat mengoperasikan lebih dari 30 pesawat yang terdiri dari beberapa jenis pesawat yang kebanyakan terdiri dari pesawat dengan mesin berbaling-baling atau turbo-prop. Salah satu yang paling legendaries adalah Hawker Siddley HS-748 yang sangat saya suka karena kalau pada saat itu penerbangan internasional saja baru memakai pesawat jumbo jet B747 buatan Boeing yang bisa memuat lebih dari 400 penumpang, maka Bouraq sudah menggunakan pesawat HS 748. Logika matematisnya adalah pesawat HS 748 ini lebih besar dibandingkan pesawat Boeing 747?

Tentu saja, bagi saya pribadi. Pesawat Bouraq HS 748 ini juga tidak terlupakan karena merupakan pesawat komersial yang pertama kali saya tumpangi di awal tahun 1980an. Kalau tidak salah routenya dari Yogyakarta ke Kemayoran via Husein Sastranegara di Bandung.

Namun , kisah perjalanan saya yang tidak terlupakan bukanlah pada penerbangan pertama saya dengan Bouraq  Airlines, tetapi terjadi pada penerbangan yang ke sekian kalinya. Dan juga bukan dari rute Yogyakarta ke Jakarta, melainkan pada rute dari pulau dewata yaitu Bandara Ngurah Rai menuju Bandara Soekarno-Hatta via Juanda dan Bandung.

Penerbangan pada saat itu  dijadwalkan berangkat sekitar jam 14 siang Waktu Indonesia Tengah. Seperti biasa , sekitar satu jam sebelumnya saya sudah melapor cek-in di Terminal Domestik Bandara Ngurah Rai di Denpasar. Tidak ada bagasi yang saya bawa kecuali sebuah tas jinjing saja. Semua berjalan mulus sampai saya masuk ke ruang tunggu dan kemudian mendapatkan pengumuman bahwa pesawat Bouraq ke Jakarta via Surabaya dan Bandung mengalami keterlambatan.

Setelah ditanyakan lebih lanjut, ternyata pesawat kami masih “terdampar” di Bandara “El Tari”, Kupang dan diramalkan akan terlambat sekitar dua setengah atau tiga jam karena hujan besar dan banjir di Bandara Kupang. Akhirnya dengan sabar saya dan puluhan penumpang lainnya pun menunggu di terminal Bandara.

Sekitar pukul 17.00, akhirnya pesawat yang ditunggu pun mendarat di Bali dan kemudian penumpang tujuan Jakarta Surabaya dan Bandung pun dipersilahkan naik ke pesawat HS 748 yang gagah dan berwarna hijau itu. Pesawat pun tinggal landas sekitar pukul 17 30 Waktu Denpasar

Dalam waktu sekitar 40 menit pesawat pun mendarat  di Bandara Juanda di Surabaya. Sekitar pukul 17.20  WIB ketika pramugari mengumumkan bahwa penumpang transit  tujuan Bandung dan Jakarta dipersilahkan turun dan menunggu sebentar di ruang keberangkatan Bandara Juanda.  Transit sendiri tidak terlalu lama hanya sekitar 30 menit.

Tidak lama kemudian, pengumuman di ruang tunggu mempersilahkan penumpang pesawat Bouraq tujuan Bandung dan Jakarta  untuk kembali naik pesawat. Sayapun segera menuju pintu keberangkatan dan kemudian naik ke pesawat yang sama. Namun alangkah terkejutnya saya, ketika pintu pesawat ditutup dan baling-baling sudah mulai berputar,  saya melihat ke seluruh kabin  yang kosong melompong karena saya hanyalah satu-satunya penumpang ditemani dua orang pramugari yang cantik manis. Waktu sudah mendekat senja ketika pesawat ini tinggal landas dari Surabaya.

Pramugari kemudian menjelaskan bahwa semua penumpang yang  naik dari Bali bersama saya memang tujuan akhir Surabaya. Sementara penumpang dari Surabaya ke Bandung dan Jakarta yang sebenarnya cukup banyak dan menunggu pesawat , ternyata sudah protes keras atas keterlambatan pesawat ini dan akhirnya dialihkan terbang dengan maskapai lainnya.

Alhasil, saya menjadi satu-satunya penumpang dalam penerbangan ini dan bagaikan pemilik pesawat dilayani dua pramugari. Minimal saya seakan-akan mencarter pesawat ini .

 “Mau makan sekarang atau nanti saja mas”, demikian pertanyaan salah satu pramugari sambil tersenyum manis. Sementara pramugari lain kemudian datang kembali sambil memberikan saya dua bungkus rokok kretek. Pada jaman baheula dulu, salah satu pelayanan kalau kita naik pesawat memang sebungkus rokok kretek. Namun karena penumpangnya cuma semata wayang,  sayapun ditawarkan dua bungkus dan satu bungkusnya langsung dinikmati di dalam penerbangan itu.

Ketika pesawat berada di atas kota Cirebon, pilot mengumumkan bahwa pesawat kita akan terbang langsung ke Jakarta karena tidak ada penumpang lagi di Bandung.

Hari sudah malam ketika pesawat mendarat di Terminal C Bandara Soekarno-Hatta dan saya mengucapkan selamat tinggal kepada dua pramugari yang telah dengan sangat baik dan ramah melayani saya sebagai satu-satunya penumpang dalam penerbangan satu jam lebih dari Juanda ke Soekarno-Hatta.

Setelah itu, sudah ribuan kali saya terbang dengan puluhan maskapai penerbangan ke berbagai kota tujuan. Namun pengalaman terbang dengan pesawat pribadi HS 748 ini belum pernah terulang lagi dan sangat berkesan sehingga  tidak pernah dapat saya lupakan.

Terimakasih Bouraq.!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun