Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Murahnya Naik Trem di Iskandariyah

1 September 2012   06:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:03 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini di awal Maret 2009, tujuan saya sudah jelas, pergi ke Iskandariyah dan kembali ke Kairo di malam hari. Dengan taksi saya segera menujuke stasiun metro Saray ElQobba dan naik metro line satu menuju stasiun Mubarak yang tepat berada di bawah Stasiun Ramses.Dengan ongkos hanya 1 EGP atau Pound Mesir dalam waktu beberapa menit saya dapat menembus kemacetan kota Kairo. Stasiun Mubarak ini kemudian diganti namanya menjadi Stasiun Assyuhadaa setelah Revolusi yang menjatuhkan Presiden Husni Mubarak di awal tahun 2011 lalu.

13464816601783854830
13464816601783854830

Setelah membeli tiket kereta ekpress ke Iskandariyah, saya masih sempat melihat-lihat kawasan di sekitar stasiun Ramses yang selalu ramai. Dari jembatan layang saya masih melihat tram berwarna hiijau yang bisa mengantar kita sampai ke kawasan Heliopolis.Kalau kita mau ke toilet, juga cukup dengan membayar 25 piaster saja di stasiun yang bangunannya kelihatan tua danantik ini.

Kereta express saya pun berangkat menuju kota terbesar di tepi Laut Tengah yang juga dikenal dengan nama Alexandria dan pernah menjadi kota Ratu Mesir yang kondang yaitu Cleopatra. Sekitar tiga jam kemudian , Kereta yang saya tumpangi tiba di Stasiun Misr di pusat kota Alexandria.

1346481745421582721
1346481745421582721

Pada waktu itu, saya benar-benar buta akan peta kota dan juga tempat yang akan dituju di Iskandariyah ini. Akhirnya dari kawasan stasiunMisr, saya hanya berjalan kaki saja mengikuti keramaian setelah sempat menikmati taman di depan stasiun yang luas dan indah.

13464819511456855119
13464819511456855119

Ternyata saya melewati jalan kecil yang ramai yang bernama Jalan Nabi Daniel dimana kehidupan rakyat Iskandariyah dapat saya perhatikan dengan jelas di jalan ini. Salah satu yang menarik adalah masih adanya sebuah synagoga di jalan ini yang menunjukan bahwa di tempat ini pernah hidup komunitas Yahudi yang cukup besar.

13464817772104051099
13464817772104051099

Saya berjalan terus dan akhirnya sampai di sebuah jalan raya yang lebar di tepi Laut Tengah. Terdapat sebuah hotel tua yang sekarang disebutSofitel Cecil dan konon pernah menjadi tempat menginap penulis misteri terkenal Agatha Christie.Saya hanya menyusuri pantai dan jalan raya dan melihat keramaian kota yang dinamakan berdasarkan nama penakluk agung Alexander the Great.Taxi, kereta kuda, bus, trem dan kendaraan pribadi berbaur di jalan raya yang lebar dan ramai,

134648181663734992
134648181663734992

Saya pun sampai ke terminal trem yang cukup luas dan akhirny sempat juga mencoba naik tram ke beberapa stasiun untuk akhirnya kembali lagi ke stasiun ini, Ongkos trem sendiri sangat murah yaitu hanya 25 piaster saja. Di pusat kota ini pun terdapat sebuah masjid yang cukup besar dan indah. Saya sempat mampir ke Masjid El Qaid Ibrahim yangmenurut prasasti dirancang oleh seorang arsitek Italia Mario Rossi .

1346481852664496328
1346481852664496328

Namun yang menarik perhatian adalah sebuah plaza terbuka dimana banyak sekali patung kepala orang-orang yang terkenal di kota ini. Salah satunya adalah patung kepala Sayed Darwish , yang merupakan pengarang lagu dan penyayi Mesir yang terkenal, Dia dilahirkan di kota ini pada1893 dan meninggal pada usia muda di tahun 1923 di kota kelahirannya ini. Sala satu yang karangannya adalah melodi untuk Lagu Kebangsaan Mesir Bilady Bilady Bilady.

13464818831180604155
13464818831180604155

Perjalanan di sekitar pusat kota Iskandariyah ini juga membawasaya ke sebuah monumen yang terbuat dari marmer yang indah dengan pilar yang besar dan mirip dengan monumen di Eropa,. Ternyata ini adalah Monumen Pahlawan Tak Dikenal.Di tempat ini , juga terdapat beberapa air mancur dan taman dengan kursi-kuris dimana banyak sekali penduduk dan wisatawan bercengkerama menikmati senja di Iskandariyah.

13464819141912069999
13464819141912069999

Dari sini akhirnya saya pun berjalan kembali menuju Misr Station dan sempat melewatiRoman Amphitheatre . Ini merupakan satu-satunya amphitheatre peninggalan jaman Romawi yang ada di Mesir dan menurut sejarah dibangun pada abad ke 2 ketika mesir dibawah pemerintahan Kekaisaran Romawi. Masih sempat saya saksikan tiang-tiang yang besar dan juga kumpulan kursi penonton yang berundak-undak di tempat ini.

Waktu merambat dan menuju senja. Karena itu saya pun menuju Misr Station duntuk kembali naik kereta api yang menuju ke Kairo. Sebuah perjalanan sehari di Iskandariyah yang berkesan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun