Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kisah-Kisah Menarik dari Turki (12): Belajar Seni di Jalan Cinta

25 November 2011   02:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:14 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berjalan-jalan di pusat kota tua Selcuk, yang dulunya bernama Efesus, memang banyak hal menarik yang akan kita jumpai. Kota ini tidak terlalu besar, namun penuh bangunan dan tempat yang bersejarah ribuan tahun. Selain masjid-masijd tua, pasar tradisional, terminal bus yang ramai, ada juga taman-taman yang indah. Saya sempat duduk sebentar di kursi taman sambil menikmati suasana dan pemandangan yang sentosa di siang hari itu. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan menuju tempat yang juga wajib dikunjungi di Selcuk yaitu Efes Musezi atau Museum Efesus. Dewa Bes dan Penis yang Ereksi Saya berjalan menyusuri jalan dan tidak terasa sampai di depan sebuah bangunan yang Nampak tua dan tidak terlalu besar. Sebuah papan nama bertuliskan “Efes Muzesi” menandakan bahwa ini memang museum yang saya cari. Papan itu kecil saja, sederhana, tepat di belakang papan berlatarbelakang warna putih, tampak sebuah pohon dan sebuah mobil bewarna putih yang sedang parkir di bawahnya. Saya mendekati bangunan museum ini, sebelum masuk , saya tertarik lagi dengan sebuah benda dari batu besar yang berukir. Melihat bentuknya, mirip sebuah sarkofagus kuno yang banyak dijumapai di mesir maupun pada jaman Yunani atau Romawi. Hiasannya bergambarkan cukup indah namun tutup sarkofagus tadi sudah tidak utuk lagi. Tidak ada penjelasan tentang benda ini dan mengapa diletakkan begitu saja di halaman museum? Memasuki, ruang dalam museum, barulah kita terlempar ke jaman lebih dari duaribu tahun yang lalu. Penataan museum Efesus ini sangat menarik. Benda-benda yang dipamerkan tidak dirunut berdasarkan tahun atau usia benda-benda tersebut melainkan berdasarkan tema dari benda-benda yang dipamerkan. Di museum ini kita dapat mengenal lebih dalam sejarah kota Selcuk ini. Bagaimana dari jaman Yunani, Romawi, hingga ke jaman dinasti Selcuk, Usmaniyah sampai berdirinya Republik Turki. Berdasarkan temanya maka ada ruang khsusus yang diberi nama yang antik. Saya sempat menjelajah ke “The House of Finding Room” yang berisi benda-benda yang digali dari rumah-rumah kaum berduit pada masa Romawi. Benda yang menarik antara lain sebuah patung perunggu yang menggambarkan Sang Dewi Cinta atau “Eros” dengan seekor lumba-lumba yang berasal dari abad ke 2. Selain itu juga terdapat sebuah lukisan dinding atau fresko yang sudah sedikit pudar menggambarkan wajah Sokrates. Namun yang paling menarik adalah sebuah patung kecil Dewa Bes , yaitu dewa Mesir yang merupakan pelindung kaum ibu, anak dan juga kelahiran. Anehnya Sang Dewa ini digambar dengan sebuah penis yang sedang ereksi.?

Artemis dengan Seribu Buah Dada

Sementara itu, di dalam ruangan lain yang disebut “The Hall of Artemis”, dapat disaksikan patung-patung “Dewi Artemis:” yang sangat indah. Yang paling menarik adalah patung yang disebut “Beautiful Artemis: yang berasal dari abad pertama dan “Great Artemis” yang berasal dari abad kedua. Keunikan patung-patung Artemis adalah banyaknya benda yang menonjol di sekitar dada yang selalu diasosiasikan dengan seribu buah dada. Banyak kontroversi mengenai buah dada ini. Ada yang bilang bahwa ini adalah telur bahkan kantung zakar , namun yang pasti semuanya menggambarkan kesuburan seorang wanita.

Museum ini ternyata didirikan pada tahun 1983, dan benda-benda yang dipamerkan umumnya ditemukan pada saat ekskavasi di akhir abad ke 19 dan awal abad ke dua puluh. Namun sayang sekali, sebagian besar benda yang digali di bumi Turki ini sekarang disimpan di Bristih Museum di London dan sebagian lagi di Wina.

Attaturk dan Jalan Cinta

Setelah keluar dari museum, saya sempat mengunjungi taman yang ada di depannya. Sebuah taman, yang cukup besar dan rindang. Banyak terdapat restoran, kios cendramata, dan juga sebuah :Tourist Information Centre”. Namun yang menarik adalah beberapa munumen dan patung yang dipersembahkan untuk pendiri Republik Turki yang kontroversial. Kemal Attaturk. Sebuah patung dada Attaturk, dengan tulisan dalam bahasa Turki berisi semacam pesan untuk rakyat Turki juga menghiasi taman tadi.

Setelah itu saya pun berjalan kembali meninggalkan museum dan baru sempat mengetahui bahwa nama jalan yang ada di depan museum dan taman Attaturk ini pun dinamai “Sevgi Yolu” atau “Jalan Cinta”. Benar-benar sebuah nama yang sangat romantis untuk sebuah jalan dimana kita dapat belajar tentang sejarah dan seni.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun