Sore itu, Saya naik Subway menuju ke up town Manhattan dan turun di Stasiun 96th Street. Penamaan jalan-jalan di Kota New York memang asyik, umumnya menggunakan sistem grid dengan koordinat avenue yang memanjang dari utara ke selatan dan street east atau west yang memanjang dari barat ke timur
Setelah menyebrang jalan, ternyata pintu utama masjid ini bukan terletak di 3rd avenue ataupun di East 96th street, melainkan kita harus memutar ke East 97th Street. Jadi Islamic Cultural centre ini mengambil seluruh blok di antara East 96th dan East 97th Street. Di pintu utama, ada seorang wanita dan pria yang tampak duduk sambil mengadahkan sebuah topi. Rupanya mereka meminta belas kasihan atau pun sadaqah dari para jamaah yang berkunjung ke tempat ini. “Islamic Cultural Center of Newyork” , demikian terpampang di atas pintu utama dan kemudian dibawahnya tertera tulisan dalam Bahasa Arab yang menjadi satu bagaian ukiran dalam pagar.
Memasuki halaman ICC New York ini, yang pertama dilihat adalah papan nama sekolah yang namanya adalah Islamic Cultral Cente of Newyork School. Sayangnya pintu menuju ke sekolah terkunci sehingga akhirnya saya masuk melalui pintu amping yang menuju ke masjid.
Masuk dari pintu ini, kita melihat beranda yang berisi beberapa papan pengumuman , sebuah plakat terbuat dari kuningan dalam Bahasa Arab dan Inggris yang menjelas sekilas mengenai sejarah Islamic Cultural Center yang berfingsi sebagi sekolah dan masjid ini. Peran negara-negara Islam sangat besar dalam membangun tempat ibadah ini dan negara Kuwait merupakan salah satu penyumbang yang paling besar.
Kebanyakan jamaah, bewajah timur tengah dan Afrika. Hampir tidak ada yang berwajah Asia . Saya memasuki ruang utama yang cukup luas berlapiskan hamparan sajadah berwarna kombinasi hijau kuning. Sebuah tirai panjang memisahkan tempat untuk jemaah wanita yang ada di bagian belakang ruang sholat. Dekorasi masjid tampak minimalis dengan mihrab dan mimbar yang juga sederhana. Yang terlihat cantik adlah motif bunga-bunga di bewarna biru muda coklat dan pink di seluruh dinding ruang sholat.
Selesai Sholat magrib, langit kota New York sudah berubah menjadi gelap. Waktu menunjukan lebih pukul 21 malam. Dan di depan masjid ada gerobak kaki lima yang menjual makanan halal khas Turki. Satu porsi harganya 7 USD, cukup lumayan untuk mengganjal perut yang kosong sejak siang. Saya pun kembali ke stasiun subway 96th Street unutuk kembali ke Hotel di kawasan Lower Manhattan.
Belum puas melihat-lihat keadaan ICC dan masjid ini, keesokan harinya ketika waktu dhzuhur, saya kembali lagi kesana dan kali ini dengan naik bus yang berjalan di jalur khusus sepanjang 3rd Avenue. Turun di halte persis di persimpangan 3rd avenue dan 97th Street. Maklum saja selama berkunjung ke Newyork saya membeli tiket MTA (Mteropolitan Transport Authority) yang berlaku selama satu minggu unuk perjalanan sepuasnya baik dengan metrobus maupun subway. Harganya 30 Dollar saja. Bandingkan kalau kita bayar sekai naik yang ongkosnya 2.75 Dollar.
Dari halte, saya berjalan kembali menuju pintu gerbang utama dan menemukan alamat ICC ini yaitu di 222 East 97 Street. Wah artinya karena terletak di persimpangan jalan bangunan berarsitektur campuran antara timur tengah dan modern ini memang memiliki dua alamat yaitu di 1771 3rd Avenue dan 222 East 97 street.
Mau pakai alamatnya manap un anda akan sampai di salah satu masjid paling besar dan megah di kota Newyork yang kosmopolitan dan tidak pernah tidur ini. Kalai anda Ingin mampir, saya tunggu di persimpangan 3rd avenue dan 97 street.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!