“Mbak Atik Wonosobo”, demikian saya mengenal wanita gesit dan selalu bersemangat ini. Dan dibawah tangan dinginnya lah maka BMT Melati yang bergerak dalam usaha simpan pinjam berhasil memberikan sumbangsih yang cukup signifikan pada ekonomi kerakyatan di kawasan Wonosobo dan sekitarnya.
Bincang-bincang kami dimulai dengan membahas sedikit mengenai latar belakang pendidikan mbak Atik yang menurutnya tidak tamat kuliah alias jebolan semester enam saja. Atik kemudian juga bercerita bahwa usaha ini dirintis mulai Juli 1997 dengan modal hanya 350 Ribu rupiah saja. “Pada awalnya kami sama sekali tidak berniat untuk bisnis sehingga yang kerja pun tidak digaji”. Tandasnya lagi.
fullsizerender-4-57e35fe0f97a614711d3dbad.png
Pembicaraan kemudian meluas ke bidang usaha yang digeluti serta siapa saja pemegang saham plus pengelola Koperasi yang bergerak dengan asas syariah ini.
“Dulu namanya KJKS dan sekarang berubah menjadi KSPPS BMT Melati”, tukas Atik lagi sambil kemudian menjelaskan kepanjangannya masing-masing : KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syatiah) dan KSPPS (Koperasi Simpan Pinjam Pembiyaan Syariah).
Menurut Atik BMT Melati pada awalnya didirikan oleh pemegang saham sekaligus pengelola yang berjumlah enam orang. “Dari 6 orang, yang masih istiqomah tinggal 3 “, tambah nya lagi sambil kemudian menjelaskan bahwa sekarang sudah memiliki sekitar 50 orang karyawan.
“Perkembangan kami butuh perjuangan”, demikian keterangan Atik ketika ditanya tentang perkembangan dan momen-momen yang bersejarah yang terjemahkan dengan saat-saat ketika sebagian besar anggota BMT bisa mencapai tingkat sejahtera.
fullsizerender-7-57e35ff4107f6194252b0030.png
Kegiatan simpan pinjam ini seluruhnya digunakan untuk memberi modal kepada anggota yang tersebar di wilayah Wonosobo dan bergerak dalam usaha produksi dan konsumsi yang sebagian besar termasuk industri rumah tangga. “
Ada produsen tempe, tahu, carica, purwaceng dan lain sebagainya”, jelas Mbak Atik ketika ditanya lebih rinci tentang kegiatan para anggota koperasi. Selain itu ada juga yag bergerak di bidang jasa seperti salon, bengkel , dan transportasi.
fullsizerender-3-57e3601ff97a611411d3dbb2.png
Tanya: Apa pernah juga mengalami masa sulit?
Jawab: Masa sulit yaitu ketika kompetitor merajalela dengan pinjaman lunak.
Tanya: Bagaimana dengan estimasi Non Performing Loan?
Jawab: NPL tentu nya ada , tetapi jumlahnya “Alhamdulilah” terkendali.
fullsizerender-5-57e360394123bd9b0ac095a4.png
Demikianlah bincang-bincang singkat dengan Atik Sarwati Mumpuni, yang mampu bersama dengan rekan sekaligus pimpinan BMT Melati Eko Purnomo dan Estiningtyas telah berhasil memiliki aset sekitar 40 Milyar walaupun hanya bermodal 350 Ribu saja ketika BMT didirikan hampir 19 tahun yang lalu.
Lihat Sosbud Selengkapnya