Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Antara Amsterdam dan Koln: Kereta Kelas 2 Lebih Mahal dari Kelas 1

10 Desember 2014   17:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:37 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sistem pelayanan dan jaringankereta api di negara-negara Eropa terkenal dengan kecepatan, ketepatan dan juga tingkat keselamatan yang tinggi. Tidak mengherankan untuk jarak-jarak dekat sampai menengah menggunakan kereta api lebih favorit dibandingkan dengan pesawat terbang. Terutama karena kereta api bisa sampai ke pusat kota dan tidak memerlukan proses cek-in, sekuriti dan juga prosedur keamanan lainnya.

14181804921077750209
14181804921077750209

Bandara Schipol di Amsterdam juga memiliki stasiun kereta api di bagian bawahnya dan melayani tidak saja jalur ke pusat kota Amsterdam melainkan juga kereta api NS atau Nederlandsche Spoorweg ke seluruh pelosok negri kincir angin dan juga kereta internasiona ke negara lainnya di Eropah. Selain itu ada juga layanan kereta cepat Thalys yang melaju lebih dari 200 km perjam menuju Brussel dan Paris.

14181814721058764337
14181814721058764337

Perjalanan saya kali ini di awal Desember adalah menuju Koln, alias Cologne am Rhein yang merupakan salah satu kota besar di Jerman.Di Bandara Schipol, saya menuju ke kaunter penjualan tiket internasional dan mendapatkan informasi bahaw tidak ada kereta yang langsung ke Koln melainkan harus pindah kereta di Utrecht. Sedangkan tiketnya dapat dibeli sekaligus di Schipol ini.

14181805592121185730
14181805592121185730

Tiket paling murah 49 Euro untuk kelas 2 yang juga merupakan tiket promo karena harus berangkat sesuai dengan jam dan tanggal yang tertera di tiket.Selain itu juga ditawarkan untuk reservasi tempat duduk seharga 8 Euro sehingga nanti dijamin mendapatkan tempat duduk pada saat naik dari Utrcht ke Koln yang menggunankan kereta Jerman yaitu Deutsche Bahn dengan no kereta ICE 125.Namun ketika mau membayar, saya juga diharuskan membayar biaya service charge seharga 3.50 Euro karena membeli melalui kaunter.Seandainya membeli di internet maka service charge ini ditiadakan. Maka total harga tiket Schipol Utrech dengan menggunakan kereta Belanda dan Utrecht Koln menggunakan kereta Jerman adalah 60.50 Euro per orang.

1418181518797679182
1418181518797679182

Pukul 11.46, perjalanan dimulai dari Schipol ke Utrech dan berjalan lancar dengan melewati Stasiun Amsterdam Zuid, dan juga Amsterdam Biljmer tempat Stadion Ajax berada.Setelah dengan santai menikmati kereta yang relatif kosong dengan layanan wifi gratis akhirnya saya pun tiba diUtrecht sekitar pukul 12.17.Sedangkan kereta ICE dari Utrecht ke Koln djadwalkan pukul 13.02.

1418181565933218953
1418181565933218953

Udara dingin mulai terasa sehingga akhirnya mantel tebal yang disimpan di koperpun dikeluarkan. Sambil menunggu, saya sempat juga mampir ke toilet dengan membayar melalui pintu otomatis sebesar .0.50 Euro. Lucunya untuk anak kecil boleh melewati lorong terbuka yang hanya bisa dilewati oleh anak-anak.

1418181594958281500
1418181594958281500

Kereta ICE 125 dijadwalkan berangkat dari peron 15 pada 13.03, namun pada papan elektronik diumumkan bahwa kereta mengalamai keterlambatan sekitar 20 menit.Akhirnya kereta pun berangkat dari peron 14 pada sekitar pukul 13.22 dan melewati cukup banyak kota di Belanda dan Jerman.Ternyata kereta ini akan mengalami keterlambatan hampir satu jam pada saat tiba di Kol karena harus melewati jalur memutar karena kerusakan sistem di sekitar Arnherm .

1418180848994452545
1418180848994452545

Akhirnya setelah menempuh perjalanan hampir 4 jam kereta pun tiba di Koln HauptBahnhof. Berdasarkan pengalaman membeli tiket di Schipol, akhirnya saya memutuskan untuk membeli tiket untuk kembali ke Amsterdam di stasiun Koln tidak melalui kaunter melainkan melalui vending machine yang kebetulan menerima uang tunai hingga lembaran 50 Euro.Kali ini, kita membeli tiket Kelas 1 seharga130.40 Euro untuk 2 orang dengan tujuan Amsterdam Centraal.Namun ketika tiketnya tercetak ternyata dari Koln ke Amsterdam Centraal, kami harus pindah kereta sampai 3 kali di Monchengladbach, Eindhoven , dan Utrecht.Dan bahkan ada yang dengan waktu pindah hanya sekitar 5 menit dan juga berpindah peron.

14181809001471007823
14181809001471007823

Akhirnya kami memutuskan untuk menukar tiket ini walaupun harus mengambil nomer antrian di customer service yang ada di Stasiun Koln. Setelah menunggu sekitar 15 menit, sampailah giliran untuk menyampaikan keingingan mengganti tiket dengan kereta yang langsung ke Amsterdam Centraal.

1418180940450382650
1418180940450382650

Wanita setengah baya yang melayani dengan senyum manis menjelaskan bahwa tiket yang kami beli ternyata berlaku selama 14 hari sehingga bisa direfund dan ditukarkan dengan tiket lain. Disarankan bila memang sudah pasti berangkat pada tanggal yang diinginkan bisa membeli tiket promo yang untuk first class hanya 59 Euro per orang. Sehingga untuk dua orang totalnya 118 Euro dan sisanya sebesar 12. 40 Euro bisa dikembalikan dengan menandatangani tanda terima.

1418180994873582809
1418180994873582809

Akhirnya dengan selembar tiket IC 128 Deutsche Bahn kelas utama Koln Amsterdam Central plus uang kembalian, kami pun bergegas meninggalkan Koln Hauptbahnhof menuju hotel yang letaknya hanya sekitar 4 menit jalan kaki.

1418181033628834873
1418181033628834873

Sebuah pelajaran yang cukup menarik adalah tiket kereta api kelas utama yang dibeli di Jerman bisa lebih murah dari tiket kelas dua yang dibeli di Belanda.Lebih asyiknya lagi adalah di Jerman, pelayanan dan membeli tiket di kaunter tidak dikenakan service charge bahkan mendapatkan bonus senyum manis yang gratis.Dan juga tidak ada biaya untuk pengembalian tiket yang kita beli di mesin.

1418181063905438258
1418181063905438258

Untuk yang satu ini, Saya acungkan jempol untuk Jerman dan sedikit senyum pahit untuk Belanda!

Antara Mochengladbach dan Eindhoven, 6 Desember 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun