Tahun Baru Imlek selalu identik dengan keberuntungan---dan tahun ini saya benar-benar mengalaminya secara langsung! Berawal dari perjalanan biasa menggunakan Grab dari Sumarecon Mall Bekasi ke Revo Mall, saya malah mendapatkan angpao spesial dari Grab. Tapi bukan uang, melainkan kipas eksklusif Grab.
Namun, yang membuat pengalaman ini semakin unik adalah suasana Imlek di Sumarecon Bekasi, di mana perayaan barongsai berlangsung meriah dengan mayoritas penonton yang bukan dari etnis Tionghoa.
Pesan Grab, Dapat Angpao di Lobi
Saat tiba di lobi Sumarecon Mall Bekasi, saya melihat ada stand Grab yang didekorasi dengan warna merah dan emas khas Imlek. Tiga gadis cantik dengan senyum ramah menyambut para pengunjung yang hendak memesan Grab.
Ketika saya menunjukkan bukti pemesanan Grab dan sudah mendapatkan pengemudi, salah satu dari mereka mengarahkan saya ke sebuah pohon sakura buatan berwarna pink. Di antara ranting-rantingnya, tergantung banyak amplop angpao merah yang siap dipetik.
"Silakan pilih satu, siapa tahu Anda beruntung!" kata salah satu dari mereka.
Saya pun dengan semangat memetik salah satu angpao, berharap bisa dapat hadiah besar seperti mug atau payung yang juga menjadi bagian dari promo Grab kali ini. Tapi ketika saya membuka angpao, saya menemukan kipas merah dengan logo Grab.
Meskipun bukan hadiah terbesar, tetap saja rasanya menyenangkan mendapatkan kejutan kecil seperti ini. Mungkin ini tanda keberuntungan untuk tahun yang lebih baik?
Sumarecon Bekasi: Imlek yang Meriah dan Beragam
Sebelum naik taksi online, saya sempat menikmati suasana perayaan Imlek di Sumarecon Bekasi. Yang paling menarik perhatian tentu saja adalah atraksi barongsai, dengan iringan genderang yang menggema di seluruh area mall. Walaupun atraksi barongsai ini identik dengan budaya Cina, tetapi pemain barongsai yang tampil sepintas kalau dilihat sama sekali tidak ada etnis Tionghoa -nya. Mungkin kebanyakan pemain barongsai yang etnis Tionghoa sedang merayakan bersama keluarga .
Namun, yang membuat saya sedikit terkejut adalah mayoritas penonton yang hadir bukan dari etnis Tionghoa. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan berjilbab baik muda maupun tua yang antusias menonton dan merekam pertunjukan di ponsel mereka. Ada juga beberapa keluarga yang membawa anak-anak, semuanya menikmati suasana perayaan Imlek ini tanpa sekat budaya. Dan hampir dipastikan bahwa sebagian besar yang merayakan Imlek pada hari ini malah sedang merayakan dirumah sanak saudara mereka.
Saya bahkan sempat mendengar percakapan antara dua ibu-ibu berjilbab yang terlihat bersemangat:
"Bagus banget ya barongsainya, lincah banget lompat-lompat!"
"Iya, anakku senang banget lihat beginian, padahal ini pertama kalinya."
Menariknya, meskipun ini adalah perayaan Imlek, saya hampir tidak melihat banyak orang dari etnis Tionghoa. Mungkin mereka lebih banyak merayakan di rumah atau di tempat ibadah. Tapi hal ini justru menunjukkan bahwa Imlek di Indonesia bukan hanya milik satu kelompok saja, melainkan menjadi perayaan yang bisa dinikmati semua orang.
Dari Kipas hingga Kebersamaan Imlek
Perjalanan saya dari Sumarecon Mall Bekasi ke Revo Mall ternyata lebih dari sekadar perjalanan biasa. Dari kejutan angpao Grab hingga melihat bagaimana Imlek menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang, semua terasa seperti sebuah pengalaman unik yang penuh makna.