Liburan Nataru kali ini terasa seru banget! Setelah perjalanan babak pertama ke Yogyakarta dengan mobil, saya melanjutkan liburan babak dua ke Lampung dengan cara yang berbeda: gabungan KRL, kereta lokal, feri, dan bus.
Meskipun perjalanan ini menjadi lebih lama dan panjang serta berliku-liku, semuanya terbayar karena biayanya yang hemat dan pengalaman seru yang didapat. Cocok buat yang suka petualangan dan punya waktu banyak alias tidak buru-buru.
Awal Perjalanan: Bekasi ke Merak
Perjalanan dimulai di pagi hari dengan naik KRL dari Stasiun Bekasi ke Tanah Abang, di Bekasi saya sempat melihat Kereta Panoramic yang kebetulan melintas.Perjalanan ke Tanah Abang seperti biasa lumayan ramai lancar sekitar satu jam.
Di Tanah Abang, saya pindah ke peron 5-6 dan di sana sudah menunggu rangkaian gerbong menuju ke Rangkasbitung. Waktu perjalanan hampir dua jam melewati belasan stasiun. Ongkos untuk perjalanan ini sangat terjangkau, cuma Rp11.000 untuk dua kali naik KRL.
Sayangnya, sampai di Rangkasbitung, kereta lokal jurusan Merak sudah berangkat sekitar setengah jam lalu dan saya mesti menunggu hampir dua jam lagi untuk kereta berikut. Karena baru beli tiket hari itu, tempat duduk juga sudah habis dan saya hanya dapat tiket tanpa tempat duduk.
Sambil menunggu kereta, masih banyak waktu luang untuk melihat suasana di sekitar, termasuk ramainya orang yang akan pergi ke kawasan kampung Badui. Di sekitar stasiun juga banyak warung untuk sekadar mengisi perut.
Antrean untuk masuk ke stasiun cukup ramai dan sampai di dalam gerbong hampir semua tempat duduk sudah terisi ketika kereta berangkat. Untungnya saya masih dapat tempat duduk yang kosong sambil berharap tidak ada yang mengklaim tempat duduk ini di stasiun berikut.