Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kalpak : Kisah dari Osh, Alichur dan Sapa

25 Desember 2024   12:46 Diperbarui: 25 Desember 2024   12:46 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Topi tradisional Kyrgyz, Kalpak, bukan hanya aksesori biasa; ia adalah simbol identitas budaya yang kuat dan memiliki makna mendalam dalam kehidupan masyarakat Kyrgyz.

Dalam perjalanan saya mengembara ke berbagai negeri di  Asia Tengah, saya sempat berinteraksi dengan Kalpak dalam beberapa kesempatan: baik melihat orang-orang memakainya dalam perjalanan naik ke bukit, membelinya di pasar, maupun  mendapatkannya sebagai sebuah  hadiah yang penuh makna. Topi tradisional ini seakan-akan  menghubungkan saya dengan tiga dunia yang berbeda: Kyrgyzstan, Tajikistan dan Vietnam.

Kalpak di Gn Sulaiman: dokpri
Kalpak di Gn Sulaiman: dokpri

Mendapatkan Kalpak di Osh, Kyrgyzstan

Dalam perjalanan  ke Atap Dunia, kami sempat mampir ke  kota Osh, salah satu kota terbesar di Kyrgyzstan yang menjadi awal rute Pamir Highway yang membentang ribuan kilometer sampai di Dushanbe, ibu kota Tajikistan .
Di Osh ini, ketika menjelajah dan mendaki Sulaiman Too, bukit atau gunung yang paling suci di kota ini, saya banyak sekali melihat lelaki setengah baya atau usia lanjut yang mengenakan topi khas yang unik.  Di sinilah saya pertama kali mengenal kalpak.

Osh : dokpri 
Osh : dokpri 

Karena itu, ketika mampir ke Osh Bazaar, pasar tradisionalnya yang ramai dan hidup, saya tidak lupa membeli topi ini untuk kenang-kenangan, tanpa ada keinginan sekalipun untuk memakainya. Maklum bentuknya yang tinggi dan unik. Di sinilah saya membeli Kalpak pertama saya.
Di Bazaar ini, di sebuah toko suvenir, dipajang dertah tooi Kalpak yang terbuat dari wol dengan desain yang sangat indah. Warnanya putih kombinasi hitam dengan motif  geometris yang dihiasi dengan benang bening dan pola khas yang mencerminkan alam dan budaya Kyrgyz cantik.  Tak hanya itu, setiap topi yang dipajang di toko itu seolah menceritakan kisahnya sendiri---tentang pegunungan tinggi, perjalanan panjang, dan kehidupan nomaden yang dijalani oleh orang Kyrgyz.

Saya memutuskan untuk membeli Kalpak tersebut sebagai oleh-oleh dari perjalanan saya. Penjualnya menjelaskan bahwa topi itu dibuat secara tradisional oleh para pengrajin lokal, dan meskipun harganya tidak terlalu mahal, topi tersebut mengandung nilai yang sangat dalam---sebagai simbol kehormatan dan persahabatan. Setelah membeli Kalpak, saya merasa bahwa topi ini akan menjadi kenang-kenangan berharga dari Kyrgyzstan yang tak hanya memiliki nilai material, tetapi juga makna budaya yang mendalam.

Kalpak di Alichur: dokpri
Kalpak di Alichur: dokpri

Hadiah dari Alichur
Setelah membeli Kalpak di Osh, perjalanan kami berlanjut dan akhirnya sempat mampir di Alichur, sebuah desa kecil di wilayah Pamir, Tajikistan. Di desa ini, kami menginap semalam di homestay milik ibu  Nazar.  Di sini rombongan kami disambut  begitu ramah dan hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun