Perjalanan dari Khorog ke Kalaikhum, dua kota penting di wilayah otonomi GBAO (Gorno-Badakhshan Autonomous Region) di Tajikistan, adalah pengalaman yang penuh warna. Jalur ini menawarkan panorama alam menakjubkan, seperti sungai Panj yang memisahkan Tajikistan dari Afghanistan, hingga rute berliku yang membawa kejutan di setiap tikungannya.
Namun, tantangan seperti perbaikan jalan, pemeriksaan izin, dan proyek pembangunan menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan ini.
Perjalanan hari ini memang merupakan yang terpanjang dan sangat melelahkan karena sejak pagi dari Ishkashim dan kemudian istirahat makan siang dan belanja di Khorog dan dilanjutkan menuju Kalaikhum memakan waktu lebih 12 atau 13 jam.
Memulai perjalanan dari Khorog, salah satu hal yang langsung terasa adalah beberapa kali pemeriksaan GBAO permit. Dokumen ini wajib dimiliki oleh setiap wisatawan yang mengunjungi wilayah GBAO. Setiap pemeriksaan berlangsung singkat tetapi menegaskan betapa pentingnya peraturan di wilayah perbatasan ini.
Sekitar satu jam 15 menit perjalanan, kami tiba di perbatasan Rushon. Kebetulan ada pos pemeriksaan  petugas dan kali ini kami harus turun dari kendaraan. Di tempat lain biasanya cukup duduk manis di dalam kendaraan.
Ternyata di sini juga ada fasilitas toilet yang letaknya beberapa puluh meter dari pos.  Tulisan Xojatxona dalam aksara krl dan M untuk lelaki serta 3 untuk perempuan mudah saya kenali. Angka 3 ini sebenarnya adalah huruf kiril  untuk Z karena perempuan dalam bahasa Tajik adalah 3AN yang dibaca Zan.
Uniknya di dekat toilet pun ada papan besar berisi Pesan-pesan patriotik dan slogan pemerintah.Â
Yang pertama adalah kata kata Emomali Rahmon yang berbunyi : "Perlindungan dan Penguatan Persatuan Nasional di Masa Depan adalah Tugas Setiap Individu. Di sebelahnya ada lagi gambar buku konstitusi Tajikistan dan peringatan 6 November sebagai hari konstitusi. Di sebelahnya lagi ada gambar sketsa gedung parlemen Tajikistan dan pesan dari sang Presiden.
Perjalanan terus berlanjut menyusuri jalan yang kadang bagus namun sebagian besar berdebu dan berkerikil dengan pemandangan sungai dan lembah yang cantik
Sekitar setengah jam perjalanan dari pos, kami tiba di sebuah jembatan yang cantik, Jembatan Spid Id, atau lebih dikenal sebagai Jembatan Putih. Jembatan ini melintasi sungai Bartang yang lebar dengan derasnya arus air. Keindahannya semakin sempurna dengan deretan bendera Tajikistan di kedua sisinya, berkibar megah di bawah langit biru. Kami berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan dan mengabadikan momen di tempat ini.