Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berkunjung ke Rumah Kalifah Pemimpin Ismaili di Langar

18 Desember 2024   09:04 Diperbarui: 18 Desember 2024   09:04 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan kami ke rumah Yodgor, seorang Khalifa dan pemimpin agama sekte Ismaili di Langar, merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Malam itu, setelah menikmati makan malam di homestay sekitar pukul 20:30, kami---saya, Mas Agustinus Wibowo, Mas Kasan, Bu Mirna, Ibrahim dan Nasar---berangkat menuju kediaman Yodgor yang  berada di pinggiran desa Langar.  Perjalanan melewati jalan-jalan yang agak gelap penerangannya.

 Mas Agustinus membawa buku Garis Batas dan beberapa foto lama, hadiah yang sarat kenangan bagi Yodgor dan istrinya, Gulchera. Meskipun hanya sejenak, kunjungan ini dipenuhi dengan cerita, musik, dan kehangatan persaudaraan yang tak terlupakan.

Pertemuan kembali : dokpri
Pertemuan kembali : dokpri

Langar: Desa dengan Cerita Perbatasan
Langar berada di tepi Sungai Pyanj, yang menjadi batas antara Tajikistan dan Afghanistan. Sungai ini bukan hanya pembatas geografis, tetapi juga garis yang memisahkan keluarga-keluarga sejak perbatasan ditutup oleh tentara Soviet pada tahun 1938. Salah satu cerita yang diabadikan dalam buku Garis Batas adalah kisah keluarga Yodgor, yang bibinya terjebak di seberang sungai di desa Ghoz Khan, Afghanistan. Sejak itu, mereka hanya bisa saling memandang dari kejauhan, memendam kerinduan tanpa batas.

Mas Aguspernah mengunjungi Langar pada tahun 2006, ketika pasar internasional pertama dibuka di desa ini. Peristiwa tersebut mempertemukan kembali keluarga-keluarga yang lama terpisah, termasuk Yodgor dan sepupunya, Wali Jon. Sayangnya, harapan yang dibawa oleh pasar itu hanya bertahan sementara. Perbatasan kembali ditutup, meninggalkan kenangan yang kini hanya bisa diingat melalui foto-foto dan cerita.

Nasar dan Bu Mirna: dokpri
Nasar dan Bu Mirna: dokpri

Nasar, yang disebutkan dalam buku "Garis Batas" karya Mas Agustinus sebagai anak kecil di Alichur, kini telah beranjak dewasa dan turut serta dalam perjalanan ini sebagai pengemudi sekaligus pemandu utama yang paling fasih berbahasa Inggris.

Baca juga: Rindu yang Tertunda

Beranda homestay: dokpri
Beranda homestay: dokpri

Sebuah Rumah yang Kini Lebih Megah
Ketika kami tiba di rumah Yodgor, kesan pertama yang terasa adalah perubahan besar. Rumah yang dulu sederhana kini telah menjadi homestay yang megah dan nyaman.
Kedatangan kami disambut hangat oleh Yodgor dan istrinya, Gulchera. 

Buku Garis Batas: dokpri
Buku Garis Batas: dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun