Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Aprikot, Ayran, dan Chak-Chak di Masjid Novza di Tashkent

19 Oktober 2024   16:26 Diperbarui: 22 Oktober 2024   14:05 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana masjid (Dokumentasi pribadi)

Tashkent, ibu kota Uzbekistan, adalah kota yang penuh dengan sejarah, tradisi, dan budaya yang kaya. Pada hari Jumat, suasana kota berubah dengan cara yang unik, terutama bagi umat Muslim yang bersiap-siap untuk melaksanakan salat Jumat.

Salah satu destinasi spiritual yang penting di Tashkent adalah Masjid Novza, sebuah masjid besar yang terletak di bagian barat daya kota.

Masjid Novza. (Dokumentasi pribadi)
Masjid Novza. (Dokumentasi pribadi)

Untuk menuju ke sana, cukup naik metro ke stasiun Novza, sama dengan nama masjidnya, lalu jalan kaki beberapa menit.

Keluar dari stasiun Novza, cuaca cerah dan hangat mengiringi langkah saya saat berjalan menuju Masjid Novza. Suasana di pedestrian cukup ramai. Banyak orang yang juga berjalan santai menuju masjid.

Di kaki lima di tepi jalan ini, saya melewati penjual buah yang menjajakan dagangan mereka di pinggir jalan. Tashkent dikenal sebagai salah satu penghasil buah-buahan terbaik di Asia Tengah, dan kualitas buah-buahan yang ditawarkan sangat segar dan menggiurkan. Kalau kemaren di Chorsu Bazaar saya belum melihat melon, di sini ternyata sudah ada melon yang ukurannya tidak terlalu besar.

Aprikot dan buah-buahan. (Dokumentasi pribadi)
Aprikot dan buah-buahan. (Dokumentasi pribadi)

Aroma jeruk, melon, dan buah persik yang matang tercium di udara, membuat saya tergoda untuk berhenti sejenak dan mencicipi.

Seorang penjual buah yang ramah menyapa saya dengan senyum lebar. Meskipun bahasa Uzbek saya terbatas, keramahan mereka begitu terasa. Untungjya dengan bahasa Rusia seadanya saya masih dapat berkomunikasi dengan penjual yang usianya sekitar 50 tahunan. Saya akhirnya membeli beberapa buah aprikot, yang manis dan menyegarkan, menjadi camilan yang sempurna selama perjalanan. Saya simpan di dalam tas kecil saya.

Berinteraksi dengan penjual buah di jalan adalah salah satu momen yang membuat saya merasa lebih dekat dengan budaya setempat. Kehangatan dan keramahan mereka memberikan kesan mendalam tentang bagaimana kehidupan sehari-hari di Tashkent.

Penjuak Ayran (Dokumentasi pribadi)
Penjuak Ayran (Dokumentasi pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun