Setelah makan siang dan numpang shalat di Loulan Islamic Restaurant di Rua de Cinco Outubre, kami berencana untuk jalan-jalan ke Pulau Taipa dan melihat-lihat kawasan Macau yang modern dan baru termasuk kasino-kasino nya yang megah.
Menurut mbak penjaga restauran tidak jauh di ujung jalan nanti naik jembatan dan belok kanan akan bertemu dengan Ponte 16, yatu sebuah kasino tempat terdapat Hotel Sofitel. Â
Dari sana bisa ke kasino kasino lain di Pulau Taipa. Memang salah satu kelebihan Makau adalah kita bisa naik kenadaraan bus shuttle milik-mikik kasino secara gratis kemana saja sesuai tujuan mereka.
Berjalan santai dan kemudian menyeberangi jembatan penyeberangan yang dilengkapi lift untuk naik tetapi di sebearng jalan hanya ada tangga, kamu menuju Ponte 16 yang terlihat megah dan gagah. Di depannya terdapat sisa bangunan tua dengan menara jam bertulisakan 1948, Ponte No. 16. Mungkin ini semacam bangunan heritage yang berasal dari abad lamapau. Tidak jauh dari sini ada prasasti nama jalan dalam Bahasa Portugis, Rua do Visconde Paco de Arcos dan dalam aksara Hanzi di atasnya.Â
Di halaman depan Ponte 16 ini, dipamerkan sebuah mobil mirip VW kombi dengan ukuran besar dan dicat wanra oranye dan putih. Â Di dindingnya tertulis OLA dan di sebelahnya ada boneka kucing raksasa yang sedang duduk.Â
Ketika sampai di depan hotel kasino ini, sebuah bus warna ungu tua sedang menaikkan penumpang, ketika kami bertanya kepada petugas, ternyata tujuannya adalah Portas de Cerco atau dalam bahasa Inggris adalah Barrier Gate yang merupakan pintu perbatasan antara Macau dan daratan Tiongkok alias Zhuhai.Â
Nanti dari perbatasan ini, akan banyak bus busa kasino dengan tujuan berbagai kasino di pulau Taipa. Begitu tambah petugas tadi yang melihat penampilannya adalah pekerja migran asal Asia Selatan. Â Â