Ketika pesawat CX798 yang membawa kami dari Bandara Soekarno-Hatta mendarat pada pagi hari di Bandara Internasional Hong Kong di Chep Lap Kok, kami tidak pergi ke pusat kota, melainkan hanya sekedar menukar kartu Oktopus lama dengan kartu Oktopus baru.Â
Tujuan pagi itu adalah langsung menuju ke Makau, kawasan di delta Sungai Mutiara yang pernah dikuasai Portugis selama lebih 4 abad dan dikembalikan ke Tiongkok pada 1999 lalu.
Kalau biasanya ke Makau selalu dengan naik feri atau jetfoil dari Sheungwan, kali ini kami akan mencoba moda transportasi lain yaitu dengan Bus melewati jembatan yang bernama Hong Kong Macau Zhuhai Bridge. Jembatan sepanjang lebih 50 kilometer ini konon merupakan jembatan yang membentang di atas laut terpanjang di dunia.
Di terminal kedatangan Bandara Hong Kong, saya sempat bertanya nomer bus yang mengantar ke terminal bus menuju Makau, ternyata kita bisa naik bus nomer B4 dan turun lift menuju lantai 3. Terminal kedatangan sendiri berada di lantai 5 dan keberangkatan di lantai 7 di Bandara ini.Â
Setelah menunggu sekitar 7 menit, bus B4 Â lewat dan kami dengan teratur masuk ke bus dengan tap kartu Oktopus. Perjalanan menyusuri kawasan bandara dan hanya sekitar 7 atau 8 menit saja sudah sampai di terminal megah yang rancangannya mirip bandara. Uniknya di sini kita langsung antre untuk imigrasi untuk keluar Hong Kong.Â
Bagi yang memiliki fasilitas elektronik gate untuk Frequent Visitor juga dapat menggunakannya sedangkan bagi yang tidak bisa mengantre secara manual. Walau lumayan ramai, pelayanan imigrasi Hong Kong lumayan cepat dan efisien.Â
Setelah melewati imigrasi, baru kita membeli tiket bus tujuan Makau, ada juga tiket tujuan Zhuhai dan harganya sama yaitu 65 HKD, dapat membeli langsung di mesin atau bisa juga membeli di loket baik menggunakan Oktopus atau uang tunai. Â
Setelah membeli tiket tinggal berjalan kaki menuju ke bus. Â Bus sudah siap menunggu dan langsung jalan setelah penuh. Ada bus yang bertingkat dan ada juga yang tidak bertingkat.Â