Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengapa Bolivia Menjadi Negeri yang Terkunci Daratan?

28 Mei 2024   14:24 Diperbarui: 28 Mei 2024   14:40 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen di Valparaiso: Dokpri

Akhirnya jalan-jalan dengan tur privat di Valparaiso pun dimulai. Hanya seorang turis dan seorang pemandu wisata. Menjelajah kota nan cantik di tepi Samudra Pacific. 

Dari Melle Prat atau Prat Pier, Hector kemudian mengajak saya mampir ke bangunan tua yang kini menjadi stasiun Valparaiso Metro.  Kami kembali masuk ke dalam gedung stasiun dan melihat-lihat foto-foto lama yang dipamerkan. Ternyata Stasiun Puerto ini dulunya adalah stasiun terakhir dari Jalur Kereta Api yang menghubungkan Santiago dan Valparaiso sepanjang 187 kilometer dan sudah beroperasi sejak tahun 1876. Gedung yang sekarang ini diresmikan pada 1937.  Sayangnya layanan kereta api dari Santiago ke Valparaiso dihentikan sejak tahun 1986 karena minat penumpang untuk menggunakan kereta api semakin menurun. Maklum waktu perjalanan cukup lama sementara dengan menggunakan bus melalui rute 68 semakin cepat sejak dibukanya terowongan Lo Prado.

Dari gedung stasiun, kami kembali ke Plaza Sotomayor. Ke monumen yang sebelumnya sudah saya lihat tanpa mengetahui sejarahnya. Kini berdiri di plaza di depan Armada Chile menghadap ke monumen pahlawan, saya mendengarkan sejarah tentang pahlawan-pahlawan Chile dari Perang Pasifik yang terjadi pada abad ke 19.

Gedung Stasiun: Dokpri
Gedung Stasiun: Dokpri

Monumento Heroes de Iqueque,  inilah nama resmi monumen yang tepat berada di tengah Plaza Sotomayor ini.  Dengan bersemangat Hector bercerita bahwa monumen ini diresmikan pada 1886 untuk memperingati pertempuran di Iqueque yang sangat bersejarah pada saat perang Pacific antara Chile, Peru dan Bolivia pada tahun 1879.

Konon perang ini sebenarnya berawal dari sengketa dagang antara Chile dan Bolivia tentang nitrat sehingga disebut juga Saltpeter War atau Guerra del Salitre yang memuncak ketika Bolivia mengenakan pajak 10 sen untuk nitrat tersebut.  Oleh karena itu perang antara Chile dan aliansi Bolivia bersama Peru ini dikenal juga dengan nama Perang Sepuluh Sen.

Di puncak monumen terdapat patung Arturo Prat, seorang komandan Angkatan laut Chile yang gugur dalam pertempuran di Iqueque pada 21 Mei 1879.  Pada hari yang bersejarah itu, Komandan Arturo Prat ditugaskan oleh Angkatan Laut Chile untuk memblokade pelabuhan Iqueque dengan menggunakan kapal  Esmeralda dan Covadonga.  Kedua kapal ini harus berhadapan dengan kapal Angkatan Laur Peru yang lebih besar dan kuat yaitu Huascar dan Independencia.   Komandan Arturo Prat dan anak buahnya tidak kenal menyerah dan terus berjuang hingga titik darah penghabisan.  Karena keberanian dan kepahlawanan mereka itulah maka dibuat monumen yang ada di Plaza Sotomayor ini.  Di samping berkarir di Angkatan Laut Chile, Arturo Prat juga konon belajar di Fakultas Hukum dan merupakan perwira Angkatan Laut Chile pertama yang mendapatkan gelar sarjana dan berkarir sebagai pengacara.

Kami berjalan mendekati monumen dan melihat empat buah patung yang ada di Tingkat kedua monumen.  Ini adalah patung Ignacio Serrano, Ernesto Riquelme, Juan de Dios Aldea dan patung marinir tidak dikenal. Ketiga nama itu adalah anak buah Arturo Prat yang ikut gugur dalam pertempuran di Iqueque.

Pada monumen ini juga terdapat relief kisah pertempuran di Iqueque, Pinta Gruesa, Arica, dan Angamos serta tanggal kejadian pertempuran tersebut.  Relief bergambar kapal dengan tulisan Iqueque tampak sangat cantik.  Selain itu juga ada terukir inskripsi dalam bahasa Spanyol : A sus hroes mrtires, dan  La Patria reconocida; yang bermakna Bagi Pahlawan para Syuhada dan Tanah Air yang Diakui. Di sisi depan monumen ini juga ada inskripsi pesan terakhir Arturo Prat yang membangkitkan semangat anak buahnya untuk tidak kenal menyerah dan terus berjuang.  Membaca kata-kata itu memang sangat terasa sekali keberanian dan kepahlawanan Arturo Prat. Tidak mengherankan bila dermaga yang ada di dekat Plaza Sotomayor ini juga dinamakan Prat Pier atau Muelle Prat.

"Monumen ini juga merupakan suatu makam,"  tambah Hector lagi menjelaskan bahwa di bagian bawah tanah monumen ini dijadikan tempat untuk menyimpan jenazah para pahlawan tersebut. Selain Arturo Prat, Ignacio Serrano dan Ernesto Riquelme ada beberapa puluh sosok pahlawan yang memperoleh kehormatan untuk diistirahatkan secara abadi di tengah kota Valparaiso ,di sebuah monumen dengan taman yang indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun