Pertandingan sepak bola Piala Asia U 23 2024 masih berlangsung di Qatar dan sudah memasuki pertandingan kedua di babak penyisihan grup. Â Indonesia sendiri berada di Grup A bersama tuan rumah Qatar, Australia dan Yordania.Â
Dalam pertandingan pertama, Indonesia dikalahkan 0-2 dari Qatar dalam pertandingan yang penuh kontroversi karena kinerja wasit yang dianggap berat sebelah hingga dua kartu merah yang dihadiahkan kepada pasukan Indonesia. Â Terus terang saja, sejak kekalahan di pertandingan perdana itu, banyak pendukung Indonesia yang sudah tidak terlalu berharap lagi Indonesia mampu menjaga asa untuk tetap maju ke babak berikutnya. Apalagi lawan berikutnya adalah Australia U-23 yang merupakan salah satu favorit yang diunggulkan dan selama ini belum pernah dikalahkan Indonesia. Â Catatan sejarah pertandingan antara Indonesia U23 vs Australia U-23 adalah 0-3 untuk Australia.Â
Bahkan kalau kita melihat catatan statistik pertandingan antara Timnas Indonesia vs Timnas Australia Senior pun lebih menyedihkan lagi.  Menurut 11vs11.com, Indonesia pernah berhadapan 19 kali dengan Australia dengan hasil 15 kalih kalah, 3 kali draw dan hanya sekali menang.  Satu-satunya kemenangan tim Indonesia atas Australia adalah saat penyisihan Piala Dunia 1982 Grup 1 Asia  yang diselenggarakan pada 20 Mei 1981 di Stadion Gelora 10 November Surabaya.  Gol tunggal ini diciptakan oleh Herry Risdianto pada menit ke 88.Â
Namun sejarah itu terulang kembali setelah 36 tahun kemudian, walau kali ini adalah pasukan U 23 di Piala Asia yang sekaligus merupakan penyisihan untuk Olimpiade Paris. Â Pada pertandingan kedua ini, Indonesia berhasil menaklukkan Australia melalui gol tunggal Komang Teguh pada menit ke 45.Â
Pertandingannya sendiri berlangsung sangat dramatis karena Australia sendiri mendapat hadiah penalti yang gagal karena diselamatkan dengan sempurna oleh penjaga gawang Ernando. Â Dan walaupun Australia lebih banyak menguasai bola dan permainan dan terus menerus menyerang, namun pertahanan Indonesia yang solid serta penampilan gemilang penjaga gawang membuat kedudukan 1-0 buat Indonesia tetap bertahan hingga peluit panjang dibunyikan wasit di akhir babak kedua.
Dengan hasil ini Indonesia berada di posisi kedua dengan 4 angka di bawah Qatar yang berhasil mengumpulkan poin sempurna yaitu 6 setelah kembali mengalahkan Yordania dengan 2-1. Â Â Kini tinggal pertandingan terakhir melawan Yordania yang sangat menentukan. Indonesia harus menang untuk menjamin tempat di babak sistem gugur. Â Sementara hasil seri dengan Yordania, masih bisa membahayakan posisi Indonesia seandainya Australia berhasil mengalahkan Qatar. Â
Seandainya Indonesia berhasil maju ke delapan besar , maka harapan untuk maju ke semifinal pun terbuka sekaligus menguak jalan untuk melaju ke Olimpiade Paris. Â Juara 1 sampai 3 di Piala Asia ini akan otomatis melaju ke Paris, sementara juara 4 akan berhadapan dengan juara 4 Piala Afrika yaitu Guinea.Â
Berbicara sepak bola di Olimpiade, tentunya kita akan mengenang zaman kejayaan Indonesia di abad lampau, atau tepatnya di tahun 1956 ketika Indonesia mampu bermain di Olimpiade Melbourne dan bahkan mampu menahan salah satu raksasa sepakbola waktu itu yaitu Uni Soviet dengan skor 0-0.
Pertanyaannya, apakah tim U 23 kita akan kembali mampu mengukir sejarah dengan mengalahkan Yordania, maju ke perempat final dan kemudian mencuri satu tempat di semi final untuk kembali melenggang ke Olimpiade Paris 2024? Â Sampai di titik ini, mungkin akan banyak yang bilang ini suatu mimpi. Tetapi melihat kiprah mereka melawan Australia, maka rasanya keinginan itu bukan angan-angan yang tidak mungkin dicapai. Â Biarlah kita semua merenda satu demi satu Langkah untuk mewujudkannya.
Mari kita dukung tim Indonesia U 23 di Piala Asia.Â