Hari sudah menjelang pukul 2 siang ketika saya meninggalkan Museo Nacional de Colombia dan kemudian sejenak jalan-jalan di kawasan sekitarnya untuk menikmati dan sekaligus mengamati suasana di kota Bogota.Â
Keluar dari museum di pintu samping di Calle 29 dan kemudian berjalan menurun sedikit kembali ke Carrera 7, jalan utama yang selalu ramai. Â Di sini saya kembali melihat sebuah caf yang menjual minuman, dan jus serta roti yang kelihatannya lebih banyak pilihan dibandingkan dengan caf Juan Valdez di dalam museum nasional. Â Akhirnya saya mampir dan memesan sepotong roti serta jus strawberry. Â Â Ternyata harganya jauh lebih murah dibandingkan di dalam museum. Sepotong roti dan jus tidak sampai 5000 Peso saja. Sementara secangkir kopi dan roti di museum hampir 10.000 Peso.Â
Sambil duduk menikmati roti dan minuman, saya mulai merencanakan perjalanan selanjutnya. Ada beberapa tempat yang menjadi pilihan, namun akhirnya jatuh ke Parque Metropolitana  Simon Bolivar yang menurut info merupakan salah satu taman paling cantik dan menarik di Bogota.  Sebenarnya saya bisa ke taman itu dengan naik Trans Milenio, namun ternyata harus berpindah-pindah diperkirakan memakan waktu cukup lama, akhirnya saya memutuskan untuk naik taksi online Uber.  Di aplikasi, ongkosnya juga tidak terlalu mahal, yaitu 10.500 COP saja.  Saya juga memilih untuk membayar dengan effectivo alias uang tunai.
Setelah beberapa menit mencari, akhirnya saya mendapatkan taksi lengkap dengan nama pengemudi dan juga jenis kendaraan yaitu VW warna merah. Namun nomor kendaraannya haranya tertulis XXXX. Â Saya sempat kawatir dengan nomor kendaraan ini, karena bagaimana meyakinkan kalau saya nanti naik kendaraan yang benar. Â
Namun saya tetap optimis dan menunggu sambil terus melihat ke aplikasi posisi kendaraan. Akhirnya setelah menunggu sekitar 10 menit sebuah kendaraan warna merah datang mendekat. Â Dan setelah saya tanyakan, nama pengemudinya memang sesuai dan tujuannya pun sama dengan lokasi yang saya tuju. Â Akhirnya saya pun naik taksi online pertama kalinya di Bogota setelah sebelumnya pernah naik taksi biasa yang berwarna kuning.Â
Taksi kemudian berjalan di tengah keramaian kota Bogota. Namun rute taksi ternyata tidak sesaui dengan yang di peta alias berjalan sedikit memutar. Â Selama masih mendekati tujuan, saya tetap tenang karena tidak diajak ke tempat lain. Â Setelah sekitar 20 menit naik taksi akhirnya saya tiba di salah satu pintu masuk. Â "Aqui, aqui," ujar saya kepada sopir taksi itu dan kemudian memberikan uang 12 ribu Peso kepada sang sopir serta langsung turun. Â Sang Sopir sempat bertanya Esta Bien Senor? Â Yang saya jawab saya baik-baik saja. Â Dan kemudian berjalan masuk menuju ke taman.
Siang menjelang sore. Suasana di taman ternyata tidak terlalu ramai. Apalagi taman ini ternyata sangat luas dan lumayan teduh dengan banyaknya pepohonan. Â Di dekat pintu masuk, ada beberapa pedagang yang menjual minuman dan makanan ringan. Â Saya sempat membeli sebotol air mineral dengan harga 3000 Peso dan kemudian duduk sejenak di kursi plastik yang disediakan sambil memperhatikan suasana di sekitar. Â Kebanyakan pengunjung saat itu sedang bersiap-siap untuk pulang meninggalkan taman. Ada satu keluarga dengan dua orang anak keci yang sedang menunggu taksi daring
Saya kemudian berjalan santai dan bertemu dengan sebuah papan yang berisi aturan bagi pengunjung taman ini yang memiliki nama resmi Parque Metropolitana Simon Bolivar dan terletak di Localidad de Teusaquillo.Â