Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kisah Kisah dari Plaza Bolivar, Bogota

24 Februari 2024   06:58 Diperbarui: 24 Februari 2024   08:32 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah menikmati Secangkir Chicha dan sepotong empaada di Plaza Mercado de La Concordia, perjalanan di kota tua Bogota dilanjut dengan mengunjungi berbagai tempat yang menjadi ikon di ibukota Kolombia ini.

Salah satunya adalah Plazoleta Chorro de Quevedo, yang merupakan tempat yang sangat bersejarah bagi kota Bogota ketika pertama kali didirikan pada abad ke 16 dan bernama Santa Fe.  Di sini ada sebuah air mancur dan juga berbagai cafe.

 Katedral di La Candelaria: dokpri 
 Katedral di La Candelaria: dokpri 

Kami juga berjalan melewati berbagai bangunan  kuno dan museum seperti sebuah gereja tua yang bernama Iglesia de La Candelaria, juga Museo de Botero, La Moneda dan Museo de Arte Miguel Urrutia.  

Jalan-jalan di kawasan La Candelaria memang mengasyikkan. Waktu seakan-akan berhenti di beberapa abad lampau. Walau pun begitu menurut cerita jika malam hari kawasan ini menjadi cukup rawan kriminalitas.

Kami hanya melihat gedung dan museum cantik itu dari luar dan mendengarkan sekilas kisah dan sejarahnya.  Di sini juga banyak orang yang menyewakan hewan llama atau sejenis keledai mini yang tampak lucu dan jinak. Biasanya untuk berfoto bersama.  

Museo de Botero: dokpri
Museo de Botero: dokpri

Saya berjanji akan mengunjungi dan masuk ke berbagai museum yang menarik seperti Museo de Botero dan juga La Moneda pada kesempatan berikutnya.  Sambil beristirahat saya juga memperhatikan bangunan Tia yang cantik dan khas dengan balkon yang cantik. Sebagian juga lengkap dengan bendera Kolombia yang berwarna kuning  biru dan merah.

Perjalanan terus berlanjut dan sampai di pusat kota tua Bogota yaitu Plaza de Bolivar.  Nama Simon  Bolivar memang dikenal sebagai sosok pembebas bukan hanya bagi Colombia tetapi beberapa negara di Amerika Latin seperti Panama dan juga Venezuela.  Karena menurut sejarah negara-negar ini dulu termasuk Gran Colombia.

Di Plaza Bolivar ini terdapat sebuah patung Simon Bolivar di tengahnya. Selain itu banyak sekali burung merpati yang berterbangan. Sangat menarik di tengah suhu udara kota Bogota yang selalu sejuk walau di siang hari.

Di plaza Bolivar ini terdapat banyak bangunan yang bersejarah dengan kisah nya yang menarik.  Namun yang pertama diceritakan adalah makna warna-warna pada bendera Kolombia.

Warna kuning ternyata  melambangkan kekayaan alam Kolombia yaitu emas. ya negeri ini ternyata banyak menghasilkan emas dan juga permata seperti zamrud. Sementara warna biru melambangkan lautan karena Kolombia merupakan satu-satunya negara di Amerika Selatan yang memiliki akses baik ke Samudra Atlantik dan juga Samudra Pasifik. Sementara warna merah melambangkan darah yang ditumpahkan ketika perang kemerdekaan.

Berbicara mengenai perang Palaza de Bolivar Bogota

Setelah menikmati Secangkir Chicha dan sepotong empaada di Plaza Mercado de La Concordia, perjalanan di kota tua Bogota dilanjut dengan mengunjungi berbagai tempat yang menjadi ikon di ibukota Kolombia ini.

Salah satunya adalah Plazoleta Chorro de Quevedo, yang merupakan tempat yang sangat bersejarah bagi kota Bogota ketika pertama kali didirikan pada abad ke 16 dan bernama Santa Fe.  Di sini ada sebuah air mancur dan juga berbagai cafe.

Kami juga berjalan melewati berbagai bangunan  kuno dan museum seperti sebuah gereja tua yang bernama Iglesia de La Candelaria, juga Museo de Botero, La Moneda dan Museo de Arte Miguel Urrutia.  

Jalan-jalan di kawasan La Candelaria memang mengasyikkan. Waktu seakan-akan berhenti di beberapa abad lampau. Walau pun begitu menurut cerita jika malam hari kawasan ini menjadi cukup rawan kriminalitas.

Kami hanya melihat gedung dan museum cantik itu dari luar dan mendengarkan sekilas kisah dan sejarahnya.  Di sini juga banyak orang yang menyewakan hewan llama atau sejenis keledai mini yang tampak lucu dan jinak. Biasanya untuk berfoto bersama.  

Saya berjanji akan mengunjungi dan masuk ke berbagai museum yang menarik seperti Museo de Botero dan juga La Moneda pada kesempatan berikutnya.  Sambil beristirahat saya juga memperhatikan bangunan Tia yang cantik dan khas dengan balkon yang cantik. Sebagian juga lengkap dengan bendera Kolombia yang berwarna kuning  biru dan merah.

Perjalanan terus berlanjut dan sampai di pusat kota tua Bogota yaitu Plaza de Bolivar.  Nama Simon  Bolivar memang dikenal sebagai sosok pembebas bukan hanya bagi Colombia tetapi beberapa negara di Amerika Latin seperti Panama dan juga Venezuela.  Karena menurut sejarah negara-negar ini dulu termasuk Gran Colombia.

Plaza Bolivar: dokpri
Plaza Bolivar: dokpri

Di Plaza Bolivar ini terdapat sebuah patung Simon Bolivar di tengahnya. Selain itu banyak sekali burung merpati yang berterbangan. Sangat menarik di tengah suhu udara kota Bogota yang selalu sejuk walau di siang hari.

Di plaza Bolivar ini terdapat banyak bangunan yang bersejarah dengan kisah nya yang menarik.  Namun yang pertama diceritakan adalah makna warna-warna pada bendera Kolombia.

Warna kuning ternyata  melambangkan kekayaan alam Kolombia yaitu emas. ya negeri ini ternyata banyak menghasilkan emas dan juga permata seperti zamrud. Sementara warna biru melambangkan lautan karena Kolombia merupakan satu-satunya negara di Amerika Selatan yang memiliki akses baik ke Samudra Atlantik dan juga Samudra Pasifik. Sementara warna merah melambangkan darah yang ditumpahkan ketika perang kemerdekaan.

Berbicara mengenai perang kemerdekaan, ternyata ada yang unik dan juga kemiripan antara Kolombia dan Indonesia.  Kolombia pun merdeka dahulu baru kemudian terjadi perang kemerdekaan.  

Salah satu gedung tua  yang bersejarah di Plaza de Bolivar adalah Catedral Baslica Metropolitana y Primada de la Inmaculada Concepcin y San Pedro de Bogot yang dibangun terakhir kali pada awal abad ke 19 menggantikan tiga bangunan yang terdahulu.

Selain itu juga ada bangunan kongres atau parlemen yang disebut Capitolio Nacional. Yang menarik adalah desing ini dibangun sejak 1848 dan baru selesai lebih 70 tahun kemudian pada 1926.

Namun gedung yang memiliki kisah paling dramatis di Plaza de Bolivar adalah Palacio de Justicia. Gedung yang sekarang ini merupakan gedung yang ketiga dibangun di tempat yang sama.  Gedung yang pertama, dibangun pada 1920 an namun dihancurkan pada saat peristiwa kerusuhan Bogotazo pada 1948. Gedung kedua juga luluh lantak pada peristiwa tahun 1985 ketika gerilyawan M19 sempat menduduki gedung kehakiman dan kemudian dikuasai kembali oleh tentara angkatan darat.

Pada fasad gedung ini tertulis pesan dari Santander yaitu : Colombianos las armas os han dado la independencia, las leyes os darn la libertad, yang berarti Wahai rakyat Kolombia, senjata telah memberimu kemerdekaan, hukum memberi kamu kebebasan.

Siapa sangka, jalan-jalan singkat selama beberapa jam di La Candelaria ini memberikan kita banyak pelajaran tentang sejarah Kolombia yang panjang dan penuh drama dan perjuangan.

kemerdekaan, ternyata ada yang unik dan juga kemiripan antara Kolombia dan Indonesia.  Kolombia pun merdeka dahulu baru kemudian terjadi perang kemerdekaan.  

Salah satu gedung tua  yang bersejarah di Plaza de Bolivar adalah Catedral Baslica Metropolitana y Primada de la Inmaculada Concepcin y San Pedro de Bogot yang dibangun terakhir kali pada awal abad ke 19 menggantikan tiga bangunan yang terdahulu.

Selain itu juga ada bangunan kongres atau parlemen yang disebut Capitolio Nacional. Yang menarik adalah desing ini dibangun sejak 1848 dan baru selesai lebih 70 tahun kemudian pada 1926.

Namun gedung yang memiliki kisah paling dramatis di Plaza de Bolivar adalah Palacio de Justicia. Gedung yang sekarang ini merupakan gedung yang ketiga dibangun di tempat yang sama.  Gedung yang pertama, dibangun pada 1920 an namun dihancurkan pada saat peristiwa kerusuhan Bogotazo pada 1948. Gedung kedua juga luluh lantak pada peristiwa tahun 1985 ketika gerilyawan M19 sempat menduduki gedung kehakiman dan kemudian dikuasai kembali oleh tentara angkatan darat.

Pada fasad gedung ini tertulis pesan dari Santander yaitu : Colombianos las armas os han dado la independencia, las leyes os darn la libertad, yang berarti Wahai rakyat Kolombia, senjata telah memberimu kemerdekaan, hukum memberi kamu kebebasan.

Siapa sangka, jalan-jalan singkat selama beberapa jam di La Candelaria ini memberikan kita banyak pelajaran tentang sejarah Kolombia yang panjang dan penuh drama dan perjuangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun