Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Halte Sudah Ganti Nama, tapi Lift Masih Belum Berfungsi

23 Februari 2024   06:11 Diperbarui: 23 Februari 2024   06:13 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halte Widya Chandra, dokpri 

Sudah beberapa minggu saya menghilang dari Jakarta dan tidak menggunakan moda  angkutan kesayangan, yaitu TransJakarta yang kian lama kian membaik layanan dan juga fasilitasnya termasuk banyaknya halte yang direnovasi atau pun dirombak total menjadi lebih baik, besar, bagus dengan fasilitas yang lebih modern.

Salah satu yang cukup berkesan dan membuat bangga adalah halte transfer antar moda antara TransJakarta dan Kereta Konuter KRL di stasiun Cawang dengan halte Cikoko.  Halte Ino pun berganti nama kalau sebelumnya Cikoko Stasiun Cawang sekarang hanya menjadi Cikoko saja.  Bagi yang belum faham mungkin saja bisa salah halte untuk berpindah moda.

Di halte Cikoko ini fasilitas sangat lengkap karena selain tangga manual tersedia lift untuk naik turun baik ke level jalan raya maupun untuk menuju stasiun dan jembatan penyeberangan. Bahkan juga ada eskalator dan tampak sangat megah dan modern.

Akan tetapi, masih di koridor 9 Pluit sampai Cawang atau Pinang  Ranti, ada sebuah halte yang sebenarnya sudah cukup lama selesai direnovasi yaitu sekitar Juni atau Juli tahun lalu setelah menghilang hampir satu tahun karena direnovasi.

Halte ini yang sebelumnya saya kenal bernama Halte Gatot Subroto LIPI karena terdapat di jalan Gatot Subroto dan di depan LIPI kini sudah berganti dengan nama Halte Widya Chandra, rupanya diambil dari nama kompleks menteri tidak jauh dari halte ini.  Saya tidak tahu ide siapa karena para penghuni Widya Chandra mungkin jarang menggunakan TransJakarta.

"What's in a Name ?" Di sinilah pepatah lama dari Shakespeare mungkin cocok dipakai.  Walau sudah  berganti nama, halte ini tetap mengecewakan penggunanya.  Sebenarnya halte ini ketika selesai direnovasi dilengkapi dengan lift baik untuk mencapai jembatan penyeberangan di kedua sisi jalan Gatot Subroto, maupun untuk menuju ke halte tempat menunggu bus TIje di  jalan Gatot Subroto. Sebenarnya lift yang di halte pernah berfungsi dan melayani pengguna, sayang hanya sekitar satu atau dua bulan saja. Sejak saat itu pintu lift tertutup gagang sapu  dengan tulisan dalam perbaikan.  

Nah saya sempat iseng bertanya kepada mbak pegawai Tije yang ada di depan lift, kapan lift ini akan diperbaiki, kebetulan sekarang sudah tahun naga.

Mbak pegawai itu hanybtersenyum saja karena dia tidak tahu jawabannya .  Saya pun ikut tersenyum sambil berkomentar:

"Mungkin tahun monyet?

Saya sendiri tidak tahu kapan tahun monyet akan datang.  halte Widya Chandra ini memang dibangun tidak sempurna. Lift yang ada di kaki lima jalan Gatot  Subroto di kedua sisi walau sudah lengkap tetapi tidak pernah berfungsi.  Selain itu pengguna kursi roda pun tidak akan bisa naik lift karena struktur akses jalannya tidak mendukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun