Pesan Tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung, yang Muncul Kereta China Laos

Kereta Cepat Jakarta Bandung yang lebih popular dengan nama KCIC dengan jenama Whoosh baru saja diresmikan pada awal Oktober oleh presiden Jokowi.  Masyarakat sendiri masih bisa menjajal untuk naik kereta dengan kecepatan sekitar 350 Km per jam ini dengan gratis.

Karena gratis tentu saja harus rebutan.  Untuk itu pihak KCIC sendiri telah memiliki website yang bisa digunakan publik untuk memesan tiket.  Website ticket.kcic.co.id ini pula yang nanti akan digunakan oleh KCIC bila sudah berbayar.   

Peluncuran tiket gratis dibagi dalam beberapa tahap dan sekarang sendiri sudah masuk tahap ketiga yang berlaku dari tanggal 11-hingga tanggal 16 Oktober 2023.  Walaupun gratis, perjalanan dengan frekuensi 4 kali dari Halim ke Padalarang dan Tegal Luar serta 4 kali sebaliknya tertulis dengan ongkos 1 Rupiah di website.   Karena rebutan, maka hanya yang beruntung saja bisa mendapatkan tiket gratis ini.  

Baca juga: Menembus Garis Batas 20: Pohon Agus

Jadi kalau kita mengunjungi website ini sekarang, sudah pasti seluruh tiket dipastikan sudah ludes terjual. Walau begitu kadang-kadang masih ada beberapa tiket yang tersedia. Namun ketika diklik pun ternyata hanyalah harapan palsu karena jawabannya tiket sudah habis terjual. 

Harga tiket KCIC: Skreensyut KCIC

Akan tetapi tadi padi sekitar pukul 4 sebelum subuh, saya sempat iseng membuka kembali website dan melihat-lihat siapa tahu ada tiket yang masih tersisa. Ternyata dari tanggal 12-16 Oktober semua masih statusnya tidak tersedia.  Akan tetapi ketika saya membuka tanggal 17 baik untuk Halim Tegal Luar dan Sebaliknya ternyata hanya ada tiga perjalanan setiap harinya dan dimulai pada sore hari. 

Uniknya pada perjalanan sore, ternyata masih tersedia tiket dan pada hari itu semua tiket sudah berbayar dengan harga minimum 300 Ribu Rupiah untuk Kelas Ekonomi Premium.  Begitu kita klik tombol reservasi, kemudian muncul pilihan kelas. Selain kelas ekonomi premium di atas, juga ada kelas utama dengan harga 600 Ribu, dan juga kelas bisnis dengan harga 450 Ribu.

Baca juga: Menembus Garis Batas 19: Drama di Stasiun Samarkand nan Megah Bergaya Soviet

Harga tiket: Skrinsyut KCIC

Baca juga: Menembus Garis Batas 18: Hangatnya Tari dan Joget di Silk Road Complex

Dengan penasaran saya mengeklik salah satu kelas, yaitu kelas ekonomi premium dengan harga 300 ribu.  Kemudian muncul pilihan untuk memasukkan nama penumpang.   Bisa sendiri , bisa juga dengan penumpang lainnya.   Setelah jumlah penumpang kita masukkan, ada pilihan untuk memilih tempat duduk.    Nah ketika diklik akan muncul denah gerbong kereta dari gerbong 1-8. Lengkap dengan nomor kursi. Untuk kelas ekonomi ada 18 baris kursi dengan setiap baris terdiri dari 3 dan 2 kursi yaitu A,B,C dan D & E alias konfigurasi 3 -- 2.   Kita selanjutnya bisa memilih nomor kursi yang dikehendaki dan kemudian mengeklik confirm.

Akan tetapi ketika diklik ternyata belum bisa digunakan untuk membeli karena yang muncul hanya pesan berbaris. Kata berbaris ini ternyata merupakan terjemahan dari bahasa Inggris Queuing atau sebenarnya lebih tepat diterjemahkan dengan kata antre.  Konon kata berbaris ini diterjemahkan dari Bahasa Mandarin yang selain antre juga berbaris.  Mungkin karena secara fisik orang ketika antre tentu dilakukan sambil baris membuat barisan panjang. Tentu saja kalau kita antre secara elektronik bisa dilakukan sambil tidur.

Kereta C81 : Skreensyut KCIC

Uniknya status berbaris tidak akan berubah dan kalau diklik bahkan muncul kode kereta C81 bertanggal Juli 2022 dengan waktu tempuh perjalanan lebih 4 jam 18menit.   Namun pada jam keberangkatan tertulis 12.30 dan kedatangan jam 16..00 alias hanya 3 jam 30 menit saja.   Mungkin saja rute kereta C 81 ini adalah rute kereta cepat di Tiongkok sana?   Tetapi melihat awalan C maka ini biasanya adalah kereta semi cepat.    Ternyata rute ini memang rute kereta cepat antara Boten dan Vientiane di Laos yang menjadi bagian rute kereta cepat Kunming Vientiane.  Rute Kunming Vientiane dilayani kereta dengan kode D 887 dan bisa melaju dengan kecepatan lebih 200 kilometer di Tiongkok sampai ke perbatasan Laos.  Sementara dari Boten ke Vientiane kecepatan maksimumnya hanya 160 Kilometer saja.  Rute C 81 ini adalah rute yang seluruhnya di Laos dan memang menempuh jarak  sekitar 440 kilometer  dalam waktu 3 jam 30 menit.     

Hal yang sama terjadi berulang ketika saya mencoba memesan tiket kelas bisnis seharga 450 ribu dan kelas utama seharga 600 Ribu pada tanggal 17 Oktober baik rute Halim Tegal Luar/Padalarang atau sebaliknya.  Sementara untuk tanggal 18 Oktober dan selanjutnya belum ada jadwal kereta.   Melihat munculnya jadwal ini, mungkin masih sebagai uji coba saja karena sebenarnya belum bisa dibeli atau dipesan oleh masyarakat.

Dan yang lebih mengagetkan adalah penampakan tiket dengan harga 300 ribu, 450 ribu dan 600 Ribu ini kemudian menghilang ketika saya lihat lagi sekitar jam 7 pagi hingga sekarang ini. Yang masih ada adalah tiket dengan harga 1 rupiah sampai dengan tanggal 16 Oktober yang semuanya sudah habis.  Kadang-kadang muncul untuk salah satu jam keberangkatan tetapi tetap saja habis terjual ketika diklik.

Jadi kesimpulannya adalah penampakan sementara waktu subuh tadi mungkin semacam uji coba atau tes yang mungkin saja nanti benar akan diluncurkan mulai tanggal 17 Oktober atau bisa saja ditunda sehingga kesempatan untuk tiket gratis akan diperpanjang.

Pertanyaannya apakah rentang harga 300 ribu hingga 600 ribu ini yang annti akan dipakai?  Tentu saja masih menjadi tanda tanya. Bisa saja hanya 250 Ribu atau harga lainnya. Atau bisa saja dmulai 300 Ribu tapi dengan diskon khusus untuk beberapa bulan di awal agar Masyarakat tidak kaget sekalian test the water atau keamuaan Masyarakat untuk membeli tiket dengan harga tersebut.

Mari kita nantikan bersama-sama dengan hati yang riang gembira.