Sebagaimana diketahui, jaringan kereta cepat di Uzbekistan sudah mulai beroperasi sejak 2011 lalu dan kini sudah mempunyai jalur sekitar 750 kilometer lebih yang membentang dari Tashkent sampai Samarkand dan Bukhara. Selain itu juga ada cabang antar Samarkand dan Karshi.
Nah selama berkunjung ke Uzbekistan, rute yang paling pouler tentu saja antara Tashkent, Samarkand dan Bukhara. Tentu saja karena Samarkand dan Bukhara merupakan kota tujuan wsata yang terletak di Jalur atau Jalan Sutera alias Silk Road. Bahkan Samarkand yang merupakan ibukota kekaisaran Timur kadang lebih terkenal dibandingkan Uzbekistan sendiri. Sementara Bukhara, kota yang sangat bersejarah dan memiliki kota tua yang cantik memiliki banyak peninggalan bersejarah dan merupakan kota kelahiran Imam Bukhari menjadi lokasi ziarah dan wisata religi.
Karena itu tidak mengherankan jika tiket kereta cepat yang diberi nama Afrisiyob ini biasanya sudah ludes hampir satu bulan ke depan. Â Akibatnya kita terkadang sulit mendapatkan tiket kalau tidak melakukan perencanaan perjalanan dengan baik sebelumnya.Â
Bahkan pada saat perjalanan ke Uzbekistan belum dimulai, saya mendapatkan informasi dari Mas Agus bahwa tiket saya untuk Tashkent menuju Samarkand dan tiket Samarkand menuju ke Bulkhara belum didapat. Â Sementara anggota rombongan Garis Batas yang lain sudah OK karena dipesan terlebih dahulu. Â Hanya tiket Bukhara- Tashkent yang sudah OK bersama rombongan. Itu pun bukan dengan kereta cepat Afrisiyob, melainkan dengan kereta Sharq, yang merupakan kereta peninggalan era Soviet. Â Sehingga perjalanan antara Bukhara dan Tashkent ditempuh lebih enam jam.Â
Walaupun begitu, saya sendiri sudah dipesankan tiket kereta Sharq antara Tashkent dan Samarkand  yang berangkat dalam waktu hampir bersamaan, namun tiba sekitar 1 jam atau satu setengah jam lebih lambat di Samarkand. Demikian juga antara Samarkand dan Bukhara yang berangkat sekitar satu jam kemudian dan tiba sekitar 2 jam kemudian.Â
"Ini adalah plan B," kata Mas Agus yang menjamin walau tiba terlambat nanti akan diatur bahwa saya tidak akan ketinggalan tempat-tempat menarik yang akan dikunjungi baik di Samarkand maupun Bukhara. Â Sementara itu sambil menunggu hari H, tiket kereta cepat juga tetap akan diusahakan. Menurut Mas Agus lagi, agen di Uzbekistan mengabarkan bahwa tiket sisa yang belum terjual atau tiket-tempat kosong yang karena ada embeli yang membatalkan perjalanan akan dijual beberapa hari menjelang keberangkatan.
Walaupun begitu hingga dua hari sebelum keberangkatan dari Tashkent ke Samarkand, belum ada berita yang menggembirakan tentang tiket ini. Â Tetapi saya sendiri sudah sering memantau ketersediaan tiket melalui website Uzbekistan Railways dan bahkan sudah melengkapi gadget saya dengan aplikasi untuk membeli tiket secara daring. Â Bahkan data dan nama penumpang juga sudah siap sehingga jika tiket tersedia, tidak usah repot lagi mengisi nama dan data seperti nomor paspor, email dan nomor telepon. Â Konon di email inilah tiket elektronik akan dikirim. Â